“KEBENARAN: DASAR PERDAMAIAN”

—- No.: 35/9/XX/2019 | Minggu, 1 September 2019 | Yesaya 32:15-20  —-

Apa itu perdamaian? (kata dasarnya DAMAI). Kamus bahasa Indonesia: tidak ada peperangan, pertengkaran, kerusuhan dan aman. Semua masyarakat mengharapkannya. Tapi bagaimana faktanya? Kesalahan sedikit menjadi rusuh dan ribut bahkan bermusuhan. GKMI cinta damai, tapi kenapa masih ada perpecahan?

Kita harus mengetahui di mana sumber damai itu? Apakah kekayaan? Kekuasaan/kekuatan? Firman Tuhan menjelaskan: Filipi 4 : 7 (Allah Bapa), Yohanes 14 : 27 (Damai sejahtera Ku tinggalkan padamu/Yesus). Galatia 5 : 22 (salah satu buah Roh adalah damai sejahtera).

Dalam konteks PB: damai sejahtera itu diperoleh dengan: saat malaikat bernyanyi: Kemuliaan bagi Allah yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya”.

Memasuki perikop ini, Firman Tuhan berbicara “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas”. Pencurahan  Roh dari tempat yang tinggi, yang mentransformasi padang gurun menjadi lahan subur  itu berarti tiga hal.

1. Pertama, Roh mengubah padang gurun (yang gersang dan tandus itu) menjadi tanah yang subur (yang ijo royo-royo); inilah berkat yang dilakukan Tuhan.
2. Kedua, Roh Tuhan memproses tersebut terjadi dan terpelihara dengan menegakkan keadilan dan damai sejahtera. Jadi bukan usaha manusia, tetapi Tuhan.
3. Ketiga, Roh mengerjakan itu semua melalui rakyat jelata; dengan kata lain, rakyat jelata adalah agen-agen Roh untuk mewujudkan kehidupan baru yang berkeadilan. Disaat pemimpin tidak bisa berbuat apa-apa, maka rakyat sederhana yang dipakai Tuhan.

Apa permasalahan yang paling besar pada kehidupan manusia? Damai sejahtera. Bukan harta, kekayaan. Disaat manusia menjadi egois, ingin memiliki semuanya, maka di situ tidak ada keadilan dan damai sejahtera. Saya percaya, jika umat Tuhan menaati Firman Tuhan, maka kesejahteraan dan keadilan otomatis akan datang. TuhanYesus memberkati.

Oleh: Pdt. Jonathan Tanujaya