“MENJAJAKI VISI ALLAH” (Bulan Keluarga Sinode GKMI – Juli 2020)

—- No.: 29/7/XXI/2020 | Minggu, 19 Juli 2020 | Nehemia 2:1-10 —-

Mendengar berita saudaranya yang terluput dari penawanan ada dalam kesukaran besar dan tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintunya gerbangnya terbakar, sedihlah hati Nehemia. Ia berikhtiar untuk melakukan sesuatu untuk bangsanya, yaitu membangun tembok Yerusalem yang diruntuhkan dan dibakar.

Pekerjaannya sebagai juru minuman raja Artahsasta membuatnya tidak bisa begitu saja pergi ke Yerusalem. Izin dari raja sangat diperlukan. Pergumulan mendapat restu dari raja membuat Nehemia berharap penuh pertolongan dari Tuhan. Salah berucap atau bertindak. Nyawa bisa melayang karena dihukum raja.

Raja Artahsasta menangkap sesuatu yang berbeda dari raut muka Nehemia. Kesedihan. Sangat mungkin menampilkan wajah sedih kepada raja bisa berakibat hukuman berat. Pegawai istana harus menampilkan raut muka yang baik ketika berjumpa atau menghadap raja. Dimulai dari pertanyaan kepada Nehemia tentang raut wajah yang sedih, Nehemia menyampaikan keinginannya membangun kembali tembok Yerusalem. Atas pemeliharaan-Nya, apa yang dimohonkan Nehemia dikabulkan raja.

Nehemia berani menangkap visi Allah dalam diri dan peran yang ada padanya. Sebagai pejabat istana (juru minuman raja), ia mendapat hak khusus untuk bertemu raja. Ia memanfaatkannya dengan sangat baik. Menangkap visi Allah dan berani menjajakinya dengan segala konsekuensi yang melekat itulah Nehemia.

Visi Allah akan tidak menjadi apa pun apabila tidak ditanggapi dengan baik. Visi Allah perlu dijajaki dengan segala kemungkinan dan tentunya perhitungan yang matang. Dengan menjajaki visi Allah maka sesungguhnya Nehemia bergantung penuh pada Tuhan atas yang terjadi padanya.

Bulan Juli merupakan bulan keluarga Sinode GKMI. Bagaimana dengan keluarga kita menjajaki visi Allah? Apakah kita terus berdiam atau sebaliknya, menjadi keluarga yang berani bergerak dan berdampak pada masyarakat luas? Amin!

(Disadur dari khotbah bulan keluarga tahun 2020 Sinode GKMI)

Oleh: Pdt. Eddy SS