Jangan Mengkhianati Tuhan Yesus

Bahan: Matius 26:47-56

Ketika Yesus berbicara kepada kesebelns murid-Nya, Yudas Iskariot datang beserta serombongan prajurit dan penjaga Bait Allah yang berseragam lengkap(47: lih. Yoh 18.) Kata pasukan’ di sini adalah legion’ yang merupakan pasukan dengan 6000 tentara Kalau dari Yoh 18:3 terlihat bahwa pasukan yang menangkap Yesus hanya 1 SPELRA, yang terdiri dari 600 orang. Begitu banyak orang yang dibawa untuk menangkap satu orang yakni Yesus, Mengapa? Kemungkinan untuk berjaga dari upaya meloloskan diri dan mengantisipasi reaksi pengikut Yesus. Sesampainya di sana Yudas mencium Yesus sebagai tanda kepada para serdadu lersebut siapakah orang harus mereka tangkup(48-49).

Ciuman yang Yudas lakukan terhadap Yesus tentunyn bukan ciuman tulus antara murid dengan gurunya namun sebuah ciuman pengkhianatan. Tuhan Yesus tahu bahwa Yudas lskariot akan mengkhianatiNya. Tetapi mengapa Yesus tetap memilihnya menjadi murid? Apakah Ycsus telah salah memilih murid? Tentu saja tidak! Alkitab memang tidak menceritakan bagaiman awal mula Tuhan Ycsus memanggil Yudas Iskariot. Berbeda murid Tuhan Yesus seperti Matius, dengan kisah pemanggilan beberapa Petrus, Yohanes, Yakobus yang dicatat oleh Alkitab pemanggilan Yudas tidak dicatat. Namun Alkitab menuturkan bahwa Tuhan Yesus sendirilah yang memilih keduabelas murid, termasuk Yudas iskariot.

Pengkhianatan Yudas adalah sebuah ironi. Seorang murid yang dipanggil oleh Sang Gunu, nyata-nyata berkhianat dengan cara yang tidak mulia dan penuh tipu daya.

Pengkhianatan Yudas Iskariot sudah diketahui Yesus dan tejadilah demikian. Sebetulnya Yudas Iskariot menyesal atas tindakannya, namun sayangnya ia bunuh diri”Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman menyesallah ia… maka iapun melenparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi darisitu dan menggantung diri. “(Matius 27:3as) Belajar dari kesalahan Yudas Iskariot kita diingatkan untuk waspada terhadap potensi diri kita akan mengkhianati Yesus yang disebabkan godaan duit kenikmatan duniawi yang menyeret iman terperosok ke dasar lubang maut bila terhanyut oleh godaan. Jangan pemah anggap enteng dan dengan yakin mengatakan bahwa diri kita tidak akan tergoda oleh keduniawian karena merasa iman kita kuat dan pasti tidak akan mengkhianati Yesus. Bukankah Petrus-pun merasa demikian. Tak mungkin baginya untuk men Yesus. Jangan sampai kita gkhianati takabur, seperti Petrus yang yakin akan imannya pasti mengkhianati Gurunya. (Yohanes 13:36-38)

Dengan demikian bukan hanya Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Petrus pun mengkhianati Yesus Bukankah penyangkalan juga merupakan tindakan pengkhianatan? Pcrbcdaan sangat kontras keduanya adalah di akhir kisahnya. Yudas menyesal dan memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, sementara Petrus menyesal dan mengunakan sisa hidupnya untuk memberitakan Injil Dan dikelak kemudian hari setelah ia bertobat maka ia sangat berani mewartakan tentang Yesus dan menjadi Paus pertama di Vatican

Kita ini sangat rentan terhadap dosa sebab tidak selamanya iman kita kokoh dan selalu menang melawan kuasa dosa Sesungguhnya kekuatan iman akan pada saat kita berada di tengah pusaran problem/masalah hidup dan pada saat diperhadapkan dengan aniaya sehingga kita harus memanggul salib dan menjalani penyaliban tubuh dan jiwa kita. saat itulah terlihat jelas kesetiaan kita kepada Yesus secara dan bukan lagi ucapan di bibir saja. Oleh sebab itu jalan satu- satunya untuk menang mengatasi segala cobaan dan ujian ialah memohon kekuatan dari Allah supaya kita dikuatkan dan dapat menanggung salib kita. Terpujilah Tuhan

share