“Siapakah yang Mau Ku Utus Menjadi Pembebas Sesama yang Tertindas?”

Bahan: Keluaran 3:1-14 | Oleh Pdt. Agus M. Susanto

Berbicara tentang pertanyaan “Siapakah yang mau Ku utus?”, kita akan belajar tentang tiga pilihan respons yang kita miliki kepada panggilan Tuhan. Ada yang berpikir bahwa panggilan Tuhan itu identik dengan menjadi seorang pendeta atau seorang misionaris, tetapi sesungguhnya panggilan Tuhan diberikan juga kepada seluruh pengikut-Nya. Saya memiliki panggilan dari Tuhan, kamu memiliki panggilan dari Tuhan, dan kita semua memiliki panggilan dari Tuhan. Kita hidup di dunia ini bukan sekedar untuk belajar di sekolah sampai universitas setelah itu bekerja mencari uang dan menikmati pensiun hingga kematian datang. Kita hidup dengan sebuah misi dari Tuhan, setiap orang memiliki panggilan uniknya masing-masing menurut rancangan Tuhan. Dan setiap dari kita memiliki pilihan dalam merespons panggilan Tuhan ini.

1. “Ini aku, aku tidak mau!”
“Datanglah Firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai, demikian: ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.’ Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan.” (Yunus 1:1-3).

Tuhan memanggil Yunus untuk melakukan untuk sebuah misi untuk menyelamatkan kota Niniwe, tetapi Yunus malah melarikan diri ke Tarsis. Dalam kata lain, Tuhan telah memberikan panggilan kepada Yunus, tetapi Yunus mengatakan: “Aku tidak mau!” Mungkin beberapa dari kita pernah melewati hal yang sama dengan Yunus kita tahu bahwa Tuhan menginginkan kita untuk melakukan sesuatu, tetapi kita menolak untuk melakukannya karena beberapa alasan.

Mungkin karena kita merasa Tuhan meminta kita untuk melakukan sesuatu yang terlihat merugikan untuk kita, mungkin karena kita merasa Tuhan meminta kita untuk berbuat baik ke orang yang kita tidak suka, atau mungkin karena kita merasa tugas yang Tuhan berikan terlalu berat.

2. “Ini aku, utuslah orang lain!”
Tetapi Tuhan berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta, bukankah Aku, yakni Tuhan? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kau katakan.” Tetapi Musa berkata:
“Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus.”

Tuhan memanggil Musa, tetapi Musa malah mengatakan kepada Tuhan untuk mengirimkan orang lain. Mungkin beberapa dari kita juga pernah melakukan hal yang sama seperti Musa. Mungkin kita merasa bahwa kita tidak cocok untuk tugas ini, mungkin kita merasa ada orang lain yang lebih pantas melakukan panggilan Tuhan ini.

3. “Ini aku, utuslah aku!”
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8). Nabi Yesaya diberikan sebuah tugas oleh Tuhan, dan hal pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ini aku, utuslah aku!” Nabi Yesaya tidak menanyakan tentang detail tugasnya, dia tidak menanyakan risiko dari menjalankan tugas ini, dia tidak menanyakan apa yang akan dia dapat jika dia menyelesaikan tugas ini, dia juga tidak menanyakan berapa lama tugas ini akan berlangsung. Yang dia tahu hanyalah satu: Tuhan telah memanggilnya, dan dia mau melakukan apa pun panggilan itu. Dia tidak peduli seberapa besar risikonya, dia tidak peduli apa keuntungan yang dia dapat dari melakukannya, dan dia tidak peduli berapa lama dia harus melakukannya.

Bukankah Tuhan Yesus telah menyelamatkan kita dan membebaskan kita dari dosa-dosa kita, dan sekarang Dia memanggil kita untuk menjadi pekerja-Nya dalam menyelamatkan dan membebaskan orang-orang lain yang belum mengenal-Nya. Tuhan Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya di Matius 9:37-38, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Ini bukan pernyataan yang Tuhan berikan hanya untuk para murid-Nya, melainkan juga setiap dari kita. Tuhan Yesus mengatakan kepada kita agar kita berdoa kepada Tuhan agar Dia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian-tuaian.

Pertanyaannya adalah: “Apakah tuaian yang Tuhan Yesus maksudkan?” Jawabannya adalah “orang-orang yang belum mengenal Tuhan.” Pertanyaan berikutnya adalah: “Jika kita berdoa kepada Tuhan agar mengirimkan seorang pekerja untuk menuai, siapakah pekerja yang akan Dia kirimkan tersebut?” Jawabannya adalah “dirimu!” Kamulah pekerja yang akan Dia kirim untuk membawa jiwa-jiwa ke dalam Kerajaan-Nya. Jadi apa jawabanmu terhadap panggilan Tuhan di dalam hidupmu?

Tuhan memberkati!

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *