“MENJADI TELADAN YANG BAIK”

—- No.: 23/06/XIX/2018 | Minggu, 10 Juni 2018 | Bahan: Titus 2:1-5 —-

Perikop ini merupakan nasihat Paulus kepada anak rohaninya yakni Titus, yang ditugaskan untuk melayani di daerah Kreta. Daerah ini terkenal penduduknya yang malas, pembohong, pelahap atau rakus (Titus 1:12). Di tempat ini juga berkembang ajaran sesat yang membelokkan Firman Tuhan (Titus 1:11). Hal ini menunjukkan bahwa hidup mereka tidak tertib, dan tidak sehat dalam hal iman. Titus ditugaskan untuk menegor mereka dengan tegas supaya mereka sehat dalam hal iman (1:13). Paulus juga meminta agar Titus memberikan nasihat kepada kelompok yang berbeda usia, agar mereka bisa menjadi teladan yang baik, bagi generasi yang lebih muda.

Pertama, kepada laki-laki yang tua. Yakni laki-laki yang tua hendaknya memiliki hidup yang sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan (2:2). Ini artinya bahwa laki-laki yang lebih tua harus mampu hidup dengan memberi teladan yang benar. Mengapa ini penting, karena laki-laki yang tua pada umumnya adalah para kepala rumah tangga. Mereka menjadi pemimpin bagi keluarganya. Salah satu tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin adalah memimpin para anggota atau keluarganya ke arah yang benar. Cara hidup mereka harus mencerminkan cara hidup yang benar.

Kedua, kepada perempuan-perempuan yang tua. Yaitu perempuan yang tua hendaknya hidup sebagai orang yang beribadah, jangan menfitnah, jangan menjadi hamba anggur, cakap mengajar hal-hal yang baik (ayat 3).  Dalam kebudayaan Yahudi, perempuan umumnya tinggal di rumah dan mendidik anak-anak mereka. Pendidikan iman Kristiani yang paling penting bukanlah pendidikan agama Kristen di sekolah, bukanlah ibadah sekolah minggu di gereja, tetapi adalah pendidikan secara informal oleh orang tua kepada anak-anaknya, bahkan ketika anak masih berusia dini sekalipun. Oleh karena itu, seorang perempuan yang lebih tua tidak hanya dituntut untuk hidup benar, tetapi juga cakap untuk mengajarkan kebenaran. Demikian disampaikan bahwa tugas perempuan yang lebih tua adalah untuk mendidik perempuan-perempuan muda agar hidup dalam kasih (ayat 4). Dengan hidup yang demikian, maka bisa menjadi teladan yang baik bagi perempuan-perempuan muda dalam mengasihi suami, dan anak-anak, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangga, baik hati dan taat kepada suami. Dan dengan cara hidup yang demikian juga maka kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain (ayat 5).

Jadilah teladan yang baik melalui kehidupan yang benar yang kita miliki, sehingga melalui kita orang lain diberkati, dan nama Tuhan dimuliakan. Amin.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *