“KETIKA TEMAN MENJADI LAWAN”

—- No.: 26/07/XIX/2018 | Minggu, 1 Juli 2018 | Bahan: I Tesalonika 5:21-22 —-

Bulan Juli ditetapkan oleh Sinode GKMI, menjadi bulan keluarga, sehingga tema, teks Alkitab dan rancangan khotbah disiapkan oleh Sinode GKMI.  Oleh sebab itu sebelum masuk lebih dalam pada tema yang dicanangkan, alangkah baiknya jika kita menyimak kenyataan masa kini kehidupan keluarga dan bahkan keluarga Kristen.

Keluarga telah berubah bentuk menjadi, “nontraditional families”(keluarga yang tidak mengikuti tradisi), “fragmented families” (keluarga bagaikan fragmen, penggalan drama), “single parent families” (orang tua tunggal cenderung memiliki anak tanpa menikah resmi), “gay partner families” (keluarga dengan pernikahan sejenis), “blended families” (keluarga campur-aduk). Inilah definisi keluarga yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan konteks kehidupan masa kini-zaman now. Bagaimana kita orang kristen dan gereja yang hidup zaman now menyikapi situasi ini.

Orang Kristen dan gereja tetap mempercayai Firman Tuhan sebagai fondasi yang kokoh dalam membangun sebuah keluarga. Keluarga dibentuk oleh Tuhan  terdiri dari: ayah (laki-laki sejati), ibu (perempuan sejati) dan anak-anak, cucu, dari generasi ke generasi  sebagai suatu institusi berdasarkan perjanjian Tuhan (God’s covenant). Firman Tuhan yang menjadi dasar  prinsip itu: Kejadian 1:28. Allah memberkati mereka……..Kejadian 2:18; 21-25. Tuhan berfirman….. Lalu Tuhan membuat…..dst. Matius 19:5-6. Dan firman-Nya… ikatan pernikahan seumur hidup. Efesus 5:22-33. Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri. Kolose 3:18-21. Hubungan antara anggota-anggota rumah tangga, ayah, ibu dan anak-anak…..hubungan kasih… hubungan darah….. hubungan tanggungjawab dst.

Tema pagi ini berfokus pada bagaimana keluarga-keluarga Kristen dan gereja menyikapi penggunaan Hand Phone Android, apapun Merknya yang saat ini seolah sudah menjadi teman kita lebih daripada  anggota keluarga kita sendiri.

Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa menggunakan gadget dan sejenisnya secara berlebihan bisa membunuh karakter manusia mulai dari kanak-kanak hingga orang dewasa.

I Tesalonika 5:21-22. Merupakan nasihat rasul Paulus kepada jemaat Kristen di Tesalonika, agar hati-hati untuk mempercayai sesuatu yang belum tentu benar. Konteksnya surat Tesalonika.  Pertama, adanya isu-isu yang menjelek-jelekkan Rasul Paulus sebagai hamba Tuhan yang memiliki motivasi yang tidak murni, penuh tipu daya, gila hormat, serakah dst. (I Tesalonika 2:1-16), melalui tulisan ini Rasul Paulus mengklarifikasi. Kedua, “Ujilah segala sesuatu” (I Tesalonika 5:21-22), khususnya tersebar kabar tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang ke dua kali, akan segera tiba. Dan pengajaran sesat lainnya yang bisa meruntuhkan iman jemaat.

Dalam tema yang kita renungkan pagi ini, ujilah segala sesuatu, termasuk pengajaran tentang prinsip keluarga yang sudah keliru. Penggunaan HP Android yang bisa berdampak positif, tetapi juga negatif. Berita-berita yang marak disebarluaskan melalui media sosial, bisa meresahkan masyarakat dan jemaat. Penggunaan Gadget yang sudah bisa dikategorikan kecanduan, itu juga harus disikapi “ujilah segala sesuatu”. Jangan sampai penggunaan HP Android, Gadget yang berlebihan menjauhkan hubungan di antara anggota keluarga,  bahkan meretakkan hubungan di antara anggota keluarga dan di antara jemaat Tuhan.

Demikian juga hubungan di antara jemaat Tuhan, haruslah tetap ditanamkan komitmen “saling membangun”. Komunikasi yang  mudah saat ini melalui alat  yang canggih, seharusnya mempererat tali persaudaraan di antara jemaat Tuhan. Jangan justru menjadi alat pemecahbelah, dan penyebar isu kebencian.

Ketika Teman menjadi Lawan, kita mohon kepada Tuhan agar Roh Kudus, menyinari hati dan pikiran kita, baik yang sudah tua, maupun  kaum muda untuk memperoleh hikmat, agar kita dapat menguji segala sesuatu yang kita terima, dan berpegang  pada yang baik. Dan menjauhi kejahatan. Sehingga “teman” tetap  menjadi “teman”, tidak akan menjadi “lawan”.

Mari kita terus menabur dan menebar kasih dan membangun komitmen untuk saling  mengasihi dan membangun iman. Jauhilah kejahatan dan “roh” pemecah belah. Mari kita sambut Perjamuan Kudus yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus Kristus dan menghayati dalam kehidupan sehari-hari.

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *