“KELUARGA YANG BERANI SALING MEMBERI DAN MENERIMA TEGURAN”

—- No.: 28/07/XIX/2018 | Minggu, 15 Juli 2018 | Bahan: 1 Samuel 3:1-19 —-

Seorang pengusaha pernah berkata: membangun sebuah perusahaan besar jauh lebih gampang membangun sebuah rumah tangga yang kecil. Seorang guru sekolah minggu berkata: mendidik anak-anak sekolah minggu jauh lebih gampang dari pada mendidik anak sendiri. Benarkah? Dan mengapa?

Apalagi menghadapi dunia yang modern, manusia dituntut untuk hidup sesuai dengan kemajuan teknologi modern. Tuntutan zaman dan mode adalah priotas mereka. Hidup mewah dan berkecukupan adalah keinginan mereka. Di sinilah eksistansi orang tua dalam keluarga sangat penting. Didikan dan teladan menjadi panutan kepada anak-anak kita. Firman Tuhan adalah pedoman hidup dalam keluarga. Mari kita belajar dari 1 Samuel 3:1-19 apa tuntutan Tuhan kepada keluarga orang percaya dan apa resiko jika keluarga lalai melaksanakannya?

Mari kita melihat keluarga imam Eli. Siapakah imam Eli?

  1. Dia adalah imam (2:28).
  2. Dia yang membimbing Samuel (3:1).

Ada 3 kesalahan besar yang dilakukan Imam Eli:

  1. Hidup yang mementingkan diri sendiri (2:29a).
  2. Lebih menghormati manusia dari pada Tuhan ( 2: 29 b ).
  3. Tidak menegor anak-anaknya saat mereka menghujat Tuhan (3:13).

Apa kesalahan anak-anak imam Eli?

  1. Mereka tidak menerima nasehat umat Tuhan (2:15-16).
  2. Mereka memandang rendah korban persembahan untuk Tuhan (2:7).
  3. Mereka tidak menghargai tegoran ayahnya (2:22-25).

Apa akibatnya? Mereka dihukum Tuhan. (3:14).

Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan Imam Eli?

  1. Tidak ada orang tua yang sempurna.
  2. Sukses dalam pekerjaan belum tentu sukses dalam mendidik anak.
  3. Mendidik anak adalah tugas dan tanggung jawab orang tua.
  4. Memukul adalah menyelamatkan nyawanya (Amsal 23:13).
share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *