“BERANILAH BERKORBAN”

—- No.: 39/09/XIX/2018 | Minggu, 30 September 2018 | Filipi 2:5-11  —-

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali masih egois dan “terlalu” mementingkan diri sendiri serta hidup tanpa mau lagi bersosialisasi dengan sesama. Bahkan jaman sekarang di kota-kota besar lazim satu keluarga tidak mengenal sama sekali dengan tetangga sebelah rumahnya, padahal mereka hanya dibatasi tembok bersama dan berada di lokasi yang sama. Tidak hanya itu di Gereja pun terjadi hal semacam itu, di mana jemaat satu gereja yang bertemu setiap minggu tidak saling mengenal dan saling bertegur sapa.

Hal ini menjadi keprihatinan kita seandainya cerita di atas terjadi di dalam Gereja kita. Bagaimana kita akan mewujudkan perdamaian jika kita enggan memperhatikan sesama kita? Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan kita sehari-hari membutuhkan sebuah tindakan yang penuh pengorbanan. Sebagaimana Kristus menjadi pendamaian bagi kita orang-orang berdosa, Ia harus menderita sengsara, mati di atas kayu salib supaya kita diperdamaikan dengan Allah Bapa. Bacaan Firman Tuhan hari ini sangat tepat untuk memberi tuntunan bagi kita bagaimana kita bisa menjadi orang-orang yang dapat mewujudkan keadilan dan perdamaian dalam hidup kita sehari-hari.

Paulus memberikan nasehat kepada jemaat yang ada di Filipi supaya mereka meneladani Kristus. Jemaat menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Jika pikiran dan perasaan seseorang ada dalam Kristus Yesus maka orang tersebut akan membuat persekutuan tetap baik karena Yesus tidak pernah menginginkan perpecahan atau kekacauan.

Paulus menyarankan agar jemaat senantiasa memiliki sikap rendah hati karena dengan kerendahan hati maka persekutuan akan terjalin dengan baik. Demikian halnya bagaimana kita dapat mewujudkan keadilan dan perdamaian selain meneladani hidup Kristus. Kristus telah memberikan teladan bagaimana pendamaian antara manusia yang berdosa dengan Allah yang Maha Kudus dapat terjadi. Bahkan bagaimana pengorbanan-Nya untuk mewujudkan keadilan Allah bagi manusia. Ia menanggung penghukuman manusia yang harusnya dijatuhi hukuman atas  pelanggaran dan dosanya. Demikianlah keadilan dan pendamaian dari Allah dapat terwujud melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Dengan jelas Paulus memberikan gambaran pengorbanan apa saja yang Yesus Kristus telah lakukan bagi terwujudnya keadilan dan pendamaian bagi manusia yang Ia kasihi:

Dalam Filipi 2:5-11 untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian sebagaimana teladan Tuhan Yesus Kristus pengorbanan adalah point yang sangat mendasar.  Pengorbanan di dalamnya ada kerelaan, kerendahan hati, penyangkalan diri, melepaskan hak-hak dan pengorbanan diri. Keadilan dan perdamaian tidak akan terwujud tanpa sebuah komitmen keberanian berkorban sampai keadilan dan perdamaian benar-benar terjadi. Kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus semestinya terpanggil berkomitmen untuk berani berkorban demi terwujudnya keadilan dan perdamaian dalam kehidupan keluarga, gereja dan masyarakat.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *