“MENJADI KOMUNITAS PENYAKSI KASIH KARUNIA ALLAH DALAM DUNIA YANG BENGKOK DAN KERAS”

—- No.: 20/05/XX/2019 | Minggu, 19 Mei 2019 | Roma 12:6-21 —-

Paulus menulis Firman Tuhan ini kepada orang-orang di Roma yang telah percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat dan Tuhan. Pada masa itu pemerintah Roma bukanlah orang yang mengenal Tuhan Yesus bahkan Kaisar pada waktu itu menganggap diri dan dianggap Tuhan. Betapa gelap zaman di mana orang-orang percaya itu hidup pada waktu itu, tidak berbeda dengan zaman di mana kita hidup sekarang. Zaman/lingkungan di mana kita hidup juga tidak menghormati Tuhan dan Firman-Nya.

Apakah panggilan Tuhan bagi orang yang telah mengalami kasih karunia Tuhan? Kita tahu bahwa semua kita, dulunya adalah orang yang hidup di luar Tuhan Yesus. Kita hidup di dalam perhambaan dosa. Tuhan Yesus menyelamatkan kita dengan darahNya yang mengalir di kayu salib untuk kita. Inilah perintah Tuhan bagi orang-orang yang sudah diselamatkan yaitu menjadi saksi kasih karunia Tuhan dengan cara:

  1. Memberi diri kita sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan untuk melayani Tuhan lewat pekerjaan-pekerjaanNya yang belum selesai. Karunia bisa berasal dari kemampuan yang diberikan Tuhan pada waktu kita lahir. Kemampuan ini harus dikuduskan agar digunakan untuk kemuliaan Allah dan pembangunan KerajaanNya. Ada juga karunia yang ditambahkan setelah orang percaya bertobat dan diselamatkan. Daftar karunia dalam ayat 6-8 (bernubuat, melayani, mengajar, menasehati, membagi-bagikan sesuatu, memberi pimpinan, menunjukkan kemurahan) adalah sebagian dari karunia-karunia yang diberikan Tuhan yang dapat kita temukan di 1 Korintus 12 dan Efesus 4 : 11 -Yang menjadi pertanyaan, apakah saudara sudah tahu apa yang Tuhan ingin saudara lakukan berdasarkan karunia yang Tuhan berikan?
  2. Hal yang sangat penting dalam menjadi saksi, bukan saja apa yang kita buat tapi siapa kita dalam hubungan kita dengan Tuhan, yaitu tabiat atau sikap kita. Tabiat orang percaya sangat menentukan respon orang lain terhadap Injil yang kita saksikan ataupun beritakan. Kasih, menghormati, rajin, sukacita, sabar, tekun, suka memberi, suka menolong, tidak membalas, berbuat baik, membuat perdamaian adalah tabiat anak Tuhan yang disukai Tuhan dan dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Seringkali sebelum orang menerima “Kabar Baik”, mereka sudah menolak si pemberi kesaksian karena hidupnya tidak memancarkan tabiat dari Tuhan. Sikap orang yang mengaku percaya bisa jadi penghalang orang untuk melihat kasih karunia yaitu keselamatan dari Tuhan. Bagaimana dengan kita, apakah sikap hidup kita mendukung kesaksian atau berita yang kita sampaikan?

Hendaklah kabar keselamatan terus kita kumandangkan dan hendaklah tabiat/sikap hidup kita membuat orang semakin melihat Tuhan.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *