“MENGHAKIMI ATAU MENGAMPUNI”

—- No.: 25/06/XX/2019 | Minggu, 23 Juni 2019 | Yohanes 8:1-11  —-

Apakah seorang Kristen boleh menghakimi? Bagaimana seseorang seharusnya menghakimi orang lain? Lalu apakah ketika seseorang mengampuni, dia tidak boleh menghakimi orang lain?

Apa arti menghakimi dan mengampuni?

Menghakimi berasal dari kata Yunani “κρίνω” yang berarti membedakan, memisahkan, memutuskan antara yang baik dan yang buruk. Oleh karena itu, menghakimi berarti menyatakan mana yang benar dan yang salah. Menghakimi dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru adalah hal yang biasa dilakukan. Namun bukan berarti dapat dilakukan sesuka hati, menghakimi harus dilakukan atas dasar kebenaran yaitu Firman Allah. Oleh karena itu seseorang yang melakukan penghakiman harus benar-benar tunduk di bawah Firman Allah, dengan penuh kerendahan hati sebagai manusia berdosa dan memohon hikmat dari Allah sehingga dapat menyatakan kebenaran dan keadilan. Dalam Yohanes 7 : 24 Yesus mengatakan, “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil!”

Sedangkan pengampunan dalam Alkitab berarti melepaskan, membebaskan (diri dan orang lain), menutup atau mengambil dosa, kesalahan. Oleh karena itu, mengampuni berarti melepaskan atau membebaskan baik diri sendiri maupun orang lain dari dosa, kesalahan. Pengampunan tidak mengingkari sudah terjadi kesalahan, dosa, tetapi orang yang mengampuni menyatakan belas kasihan dan memberikan hadiah cuma-cuma untuk memutus siklus dosa.

Lalu bagaimana kedua hal ini dapat diterapkan oleh orang-orang percaya?

Dalam perikop hari ini ada dua prinsip yang kita pelajari untuk menerapkan baik penghakiman maupun pengampunan:

  • Menghakimi harus berdasarkan kebenaran dan belas kasihan
  • Mengampuni bukan berarti tidak menghakimi

Pada akhirnya sebagai jemaat Allah, apakah kita harus menghakimi atau mengampuni? Kita dapat melakukan keduanya dengan hikmat dalam terang kebenaran dan kasih Allah untuk membawa orang lain kepada pertobatan. Kiranya Allah menolong kita menghakimi sesuai kebenaran dan memberikan hati yang berbelaskasihan untuk mengampuni orang lain.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *