“MENGHADAPI MASA DEPAN”
—- No.: 26/6/XX/2019 | Minggu, 30 Juni 2019 | Yakobus 4:13-17 —-
Perencanaan adalah hal penting dalam kehidupan kita untuk menyambut masa depan. Membuat perencanaan yang baik dan matang, diharapkan kehidupan seseorang akan menjadi teratur dan terarah kepada sasaran yang akan dituju. Hidup yang terencana adalah bukti bahwa seseorang menghargai waktu dan potensi yang Tuhan berikan. Namun sebuah perencanaan jika tidak disertai tekad dan usaha untuk mewujudkannya hanya angan-angan belaka. Sebuah perencanaan hidup akan semakin sempurna apabila Tuhan terlibat di dalamnya. Yakobus mengingatkan kepada kita, jangan pernah kita melupakan Tuhan dalam setiap perencanaan hidup. Di zaman yang serba modern ini kebanyakan orang tidak lagi melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan hidup, karena merasa diri mampu menentukan masa depan hidupnya. Dengan pengalaman, pendidikan, kecanggihan teknologi, uang atau kekayaan yang dimiliki mereka mengira bahwa semua yang direncanakan pasti berhasil.
Orang yang sombong dan angkuh meyakini bahwa ia mampu mengatasi semua persoalan hidupnya dengan kekuatannya sendiri. Padahal ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa diprediksi (unpredictable). Apa yang akan terjadi esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan? Tak seorang pun tahu. Apakah rencana yang kita buat sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah rencana-rencana kita untuk kemuliaan Tuhan? Atau sebaliknya? Menjadi kepentingan diri sendiri?
Bagaimanakah kita membuat rancangan dan rencana yang sesuai dengan kehendak Tuhan? Pertama, jangan mengandalkan kemampuan sendiri (ayat 13 – 14). Yakobus memberikan contoh yang dapat dirangkum dalam beberapa kata: waktu (hari ini atau besok, setahun), tempat (di kota anu), tujuan (berdagang) dan hasil yang diharapkan (mendapat untung). Kedua, berserah pada kehendak Tuhan (ayat 15). Kata-kata ini tidak boleh diartikan bahwa kita hanya berpangku tangan, tanpa mengerjakan sesuatu. Penekanan Yakobus di sini adalah penyerahan total hidup kita pada kehendak Tuhan selama kita masih memiliki kesempatan hidup. Ketiga, jangan congkak (ayat 16). Ketika manusia sudah berada pada puncak kesuksesan, ia cenderung menganggap segala sesuatunya adalah hasil kerja kerasnya sendiri. Membuat perencanaan yang baik memerlukan kerendahan hati di hadapan Tuhan. Keempat, kita harus peduli (ayat 17). Yakobus menegaskan, bahwa bila kita tahu bagaimana harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya, maka kita berdosa. Jika kita tahu sesuatu yang baik dan harus dikerjakan, maka kita harus mengerjakannya dengan tulus. Peduli dengan semua yang berada di sekeliling kita. Merencanakan dan melakukan segala yang baik di hadapan Tuhan dengan tulus jika tidak maka kita akan berdosa.
Mari kita menghadapi masa depan bersama dengan Tuhan.
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024