“KELUARGA ALLAH: KOMUNITAS BERIMAN YANG MENJAGA KEBENARAN”

—- No.: 29/7/XX/2019 | Minggu, 21 Juli 2019 | 1 Timotius 3:15-16 —-

Timotius dilahirkan dari keluarga yang unik, yakni perkawinan campuran. Ibunya seorang Kristen Yahudi, sedangkan ayahnya seorang bukan Yahudi yakni seorang Yunani yang berasal dari Listra (Kisah Para Rasul 16 : 1). Timotius sejatinya pemalu dan tidak percaya diri. Sehingga Paulus menyampaikan kepada jemaat di Korintus supaya menyambutnya dengan ramah. Timotius disebutkan masih muda (1 Timotius 4 : 12), sangat penakut dan pemalu (2 Timotius 1 : 7 – 8). Namun ia dipanggil untuk melayani jemaat Allah di Efesus.

Paulus menyebut Timotius sebagai anak (1 Timotius 1 : 1), sebagai rekan sekerja (2 Korintus 1 : 1; 1 Tesalonika 1 : 1; Filemon 1) supaya Timotius memahami bahwa imannya yang tulus ikhlas itu yang menghidupinya untuk melayani. Iman yang diwariskan oleh Lois dan Eunike, nenek dan ibu Timotius (2 Timotius 1 : 5). Iman yang tulus ikhlas tersebut menjadi nilai-nilai kebenaran dan menjadi dasar melayani jemaat, terutama jemaat di Efesus yang sedang menghadapi ajaran dari guru-guru palsu yang mengajarkan kesesatan (Kisah Para Rasul 20 : 29 – 30; 1 Timotius 1 : 4; 2 Timotius 4 : 3). Sehingga perlu diajarkan untuk tetap beriman.

Tiga hal yang harus disadari oleh jemaat, yaitu:

1. Jemaat dibangun oleh Allah yang hidup (ayat 15)

Jemaat berarti persekutuan atau perkumpulan orang yang percaya kepada Injil Yesus Kristus. Jemaat adalah milik Yesus Tuhan, Sang Kepala Jemaat. Jemaat saling terhisab satu dengan yang lainnya sebagai satu persekutuan.

Allah yang membangun jemaat merupakan Allah yang hidup. Sifat ini jaminan bagi manusia atas kemampuan dan kesediaan Allah memberikan hidup yang sesungguhnya. Allah memperlihatkan diri-Nya aktif menyelamatkan semua orang serta mengaruniakan kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera. Allah dalam Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa dan mengaruniakan hidup yang kekal bagi yang percaya.

2. Jemaat menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran (ayat 15)

Kita percaya Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi manusia berdosa. Yesus Kristus Juruselamat bagi yang percaya kepada-Nya. Paulus berkata bahwa Yesus memberi kekuatan kepadanya untuk melayani. Demikian juga Tuhan Yesus mengasihi Timotius yang memiliki hati yang suci, hati yang murni dan iman yang tulus ikhlas. Timotius ditugaskan melayani jemaat untuk mengajarkan mengenai iman dan kebenaran.

3. Jemaat bersaksi tentang Yesus Kristus (ayat 16)

Di sini yang dimaksud sebagai “Dia” adalah Tuhan Yesus Kristus. Hal ini diteguhkan oleh kesaksian Roh yang benar. “…Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku” (Yohanes 15 : 26). Bahkan disaksikan sendiri oleh para malaikat (bnd. Wahyu 22 : 16). Jemaat sebagai satu kesatuan mewartakan kesaksian tentang kebenaran Injil yakni Yesus Kristus.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *