“HAMBA JANGAN BERGAYA TUAN”
—- No.: 31/8/XX/2019 | Minggu, 4 Agustus 2019 | Markus 10:35-45 —-
Tema ini sangat menarik. Kadang kala kita tidak dapat membedakan siapa hamba dan siapa tuan? Siapa murid dan siapa guru? Siapa yang memimpin dan siapa yang dipimpin? Siapa yang mengajar dan siapa yang belajar? Banyak orang malas ingin menjadi bos, dan banyak orang bodoh berlagak pintar. Tidak peduli pada pekerjaannya, tetapi menjelekkan pekerjaan orang lain. Termasuk hubungan kita dengan Tuhan. Kadang-kadang saya bingung siapakah Tuhan dan siapakah kita? Siapa tunduk kepada siapa? Tuntutan pada hak sudah keterlaluan, sedangkan tidak melakukan kewajibannya. Hal ini bukan terjadi di dunia sekuler, tetapi terjadi di dalam kehidupan bergereja. Kita bisa melihat dari perikop ini, pembicaraan antara murid Yesus dengan Tuhan Yesus. Apa yang mereka bicarakan? hamba yang bergaya tuan adalah:
1. Hamba yang tidak tahu diri. ( 35 )
Mereka meminta Tuhan mengabulkan permintaan mereka ( 35 ).
2. Hamba yang banyak menuntut ( 37 ).
Apa tuntutannya?
– Kemuliaan ( 37 ).
– Kedudukan/jabatan/kekuasaan.
Kita lihat jawaban Yesus kepada murid-muridNya yang tidak tahu diri dan berkeinginan kedudukan:
1. Tuhan selalu mau menjawab semua permintaan kita ( 36 ).
2. Karena Tuhan Yesus tidak berhak untuk memberi kedudukan.
3. Reaksi murid Yesus sangat marah, inilah hamba yang tidak tahu diri.
Kalau begitu, apa kewajiban kita sebagai seorang hamba?
Dalam jawaban Tuhan Yesus kepada murid-muridNya hanya satu kata yaitu MELAYANI.
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024