“TABUR DAN TUAI”

—- No.: 40/10/XX/2019 | Minggu, 6 Oktober 2019 | Galatia 6:6-10 —-

Setelah mengajarkan bahwa orang percaya dipanggil untuk merdeka (5:13), maka rasul Paulus perlu melengkapi dengan hal-hal praktis dalam bagian ini (6:1-10). Bukan hanya status yang diutamakan tetapi juga melakukan hal-hal yang benar dan baik agar status tersebut nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dalam melakukan hal praktis tersebut Paulus juga melengkapi dengan peringatan penting bahwa orang percaya untuk berjaga-jaga supaya tidak mempermainkan Allah, atau menipu diri sendiri. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan (6:7). Mereka seolah melakukan hal yang benar dan baik padahal tidak demikian adanya. Dengan kebodohannya, mereka menganggap Allah bisa ditipu! Dengan berpura-pura melakukan hal yang baik. Secara khusus hal ini ditujukan bagi pengajar Firman (6:6). Mereka mempermainkan pengajarannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Benar, bahwa Paulus mendorong jemaat memberikan sesuatu kepada para pengajarnya tetapi bukan berarti para pengajar diperbolehkan mengambil keuntungan dengan membohongi Tuhan.

Allah tidak bisa dan tidak mau dipermainkan dan ditipu. Oleh sebab itu Paulus memberikan arahan lebih lanjut: apa yang ditabur orang, itu pula yang akan dituainya (6:7). Sesuai dengan apa yang ditabur seseorang pada masa kini, itu pula yang akan dituai pada masa yang akan datang! Menabur dalam daging akan menuai kebinasaan, tetapi yang menabur dengan Roh akan menuai hidup kekal (6:8).

Orang yang hidup dalam kedagingan menghabiskan waktunya, pikirannya dan tenaganya hanya untuk memuaskan kedagingan, ia layak menuai dalam pikiran keegoisan manusia, bukan pikiran kemuliaan Allah.

Sebaliknya orang yang hidup dalam Roh menghabiskan waktu, pikiran dan tenaganya untuk kepentingan dan kemuliaan Tuhan maka ia akan menuai di dalam kekekalan yang mulia.

Lebih lanjut dikatakan bahwa tabur tuai merupakan kesempatan (6:10). Inilah saatnya kita menabur dengan segala kebaikan Tuhan. Dengan demikian tuaian menanti kita dalam kehidupan yang kekal. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *