“ADVEN 3: BERHARAP DAN BERJUANG MENANTIKAN KEHADIRAN TUHAN”

—- No.: 50/12/XX/2019 | Minggu, 15 Desember 2019 | Lukas 1:13-25 —-

Lukas memulai kisah keluarga Zakaria dan Elisabeth yang bergumul karena belum memiliki anak hingga masa tua mereka. Dalam situasi yang mustahil, Zakaria dan Elisabeth tetap berharap dan berjuang menantikan janji Tuhan dalam kehidupan keluarga mereka. Pasangan suami istri ini berjuang mempertahankan hidup benar dan setia di hadapan Tuhan.

Alkitab mencatat Zakharia dan Elizabeth hidup benar di hadapan Allah dan menuruti segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. (Lukas 1 : 6 – 7). Mereka tidak mempunyai anak, sebab Elizabeth mandul dan keduanya telah lanjut umur.

Sungguh, mereka betul-betul DIKOSONGKAN oleh Tuhan, dihadapkan pada titik nol dari harapan dan kesetiaan mereka. Untuk apa berdoa (lagi) jika hidup mereka sudah tidak diingat oleh Tuhan, dan untuk apa berharap pada janji, jika kemandulan mereka telah menembus usia uzur?

Jika kita berkaca pada kisah kelahiran hingga kematian Yohanes Pembaptis (anak Zakharia dan Elizabeth), maka kita setuju jika segala sesuatu itu sudah direncanakan dan ditetapkan oleh Allah (jauh) sebelumnya. Mau bukti?

Pertama, kemandulan Elisabet dan pilihan undi yang jatuh pada Zakharia untuk membakar ukupan di dalam Bait Suci, pasti bukanlah kebetulan. Elizabeth tak dapat hamil alias mandul sampai di usia uzur, karena harus “menunggu” dara Maria siap untuk menjadi ibu bagi Yesus.

Kedua, nama Zakharia (Allah mengingat) dan Elizabeth (janji Allah) serta Yohanes (belas kasihan Allah), tentu bukan kebetulan sebab semua kisah hidup mereka berkaitan dengan nama-nama mereka.

Ketiga, kelahiran Yohanes yang ajaib, diperlukan untuk meredusir ketidak-percayaan orang akan kelahiran Yesus (yang ajaib) dari seorang perawan. Bayangkan saja jika nenek-nenek mandul bisa hamil dan melahirkan anak, masakan seorang perawan yang hamil tanpa persetubuhan dengan laki-laki tidak dimungkinkan? Jika yang satu diterima sebagai keajaiban yang datangnya dari Allah, maka yang lain juga harus diyakini sebagai yang datang dari Allah. Jadi kelahiran Yohanes yang aneh bin ajaib itu sebagai pembuka jalan bagi kelahiran Yesus. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

Diringkas dari Bahan Khotbah Sinode GKMI Minggu ke-3

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *