“YANG TAMPAK DAN YANG TIDAK TAMPAK”

—- No.: 52/12/XX/2019 | Minggu, 29 Desember 2019 | 2 Tawarikh 32:1-19 —-

Hizkia seorang raja Yehuda yang melakukan apa yang baik, jujur dan benar di hadapan Tuhan (2 Tawarikh 31:20). Reformasi dilakukannya dengan menguduskan kembali rumah Tuhan dan juga mengajak kerajaan Israel (10 suku) untuk merayakan Paskah karena mereka belum merayakannya secara umum seperti perintah Tuhan (2 Tawarikh 30: 5).

Masalah timbul pada waktu Sanherib (raja Asyur) datang menyerbu Yehuda dan mengepung kota-kota, termasuk Yerusalem. Asyur negara adikuasa yang jauh lebih kuat dari Yehuda. Asyur ancaman besar buat Yehuda.

Hizkia tidak berdiam diri, ia mengadakan perlawanan dengan menutup mata air dari luar kota Yerusalem, membangun kembali tembok-tembok yang telah terbongkar, mendirikan menara-menara, memperkuat Milo di kota Daud dan membuat lembing dan perisai dalam jumlah besar. Semua itu modal yang cukup baik untuk melawan Asyur.

Sadar bahwa Asyur memang sangat kuat, Hizkia tidak berhenti pada persiapan yang bersifat teknis dan material. Ia perlu menenangkan rakyatnya agar mempunyai kepercayaan diri, tidak menyerah sebelum melawan. “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!” Jangan takut menghadapi Asyur karena yang menyertai Yehuda lebih banyak daripada yang menyertai Asyur. Yang menyertai Asyur adalah tangan manusia sedangkan yang menyertai Yehuda adalah TUHAN.

Secara kasat mata pasukan Asyur jauh lebih banyak daripada Yehuda tetapi Hizkia melihat dengan cara pandang iman kepada TUHAN. Ia sangat percaya bahwa yang menyertainya jauh lebih banyak dan yang utama adalah yang menyertainya adalah TUHAN! Kuasa TUHAN sangat tidak terbatas karena TUHAN Maha Kuasa. Hizkia mampu melihat yang tidak tampak oleh mata manusia. Ia melihat dengan mata iman yang tertuju kepada Tuhan. Iman yang mempercayai TUHAN adalah pertolongannya. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *