“BERLARI KE TUJUAN”

—- No.: 1/1/XXI/2020 | Minggu, 5 Januari 2020 | Filipi 3:12-16 —-

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Filipi 3 : 10 – 11).

Apakah tujuan hidup kita sebagai seorang yang hidup dalam Tuhan? Mengenal Allah, menjadi serupa dengan Dia, memuliakan Dia dan menikmati Dia selamanya. Inilah panggilan sorgawi yang kita terima ketika kita telah ditangkap oleh Kristus. Namun bukanlah hal yang mudah mencapai tujuan hidup kita. Jika boleh jujur, kita hidup di tengah dunia ini dengan begitu banyak rutinitas dan kesibukan yang kita kerjakan yang membuat kita seringkali lupa akan hal ini. Oleh karena itu pertanyaannya bagi kita adalah apakah kita benar-benar menghidupi apa yang menjadi tujuan hidup kita? Bagaimana kita mencapai tujuan hidup kita?

Mencapai tujuan yaitu mengenal Allah, menjadi serupa dengan Dia, memuliakan Dia dan menikmati Dia selamanya bukanlah hal yang bisa kita dapatkan tanpa usaha, walaupun Kristus sudah menangkap kita dan kita sudah ada dalam Kristus. Paulus yang sudah memberikan hidupnya untuk melayani Tuhan sepenuh waktu sangat menyadari akan hal ini, sehingga dia menyatakan “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya,… aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (ayat 12 – 14).

Oleh karena itu dua hal yang Paulus lakukan adalah:

  • Melupakan yang di belakang
  • Fokus ke tujuan

Anugerah Allah yang Paulus terima dan hidupi tidak menjadikannya berdiam diri. Melainkan dia sendiri mengejarnya dan melupakan apa yang di belakangnya untuk mencapai pengenalan akan Allah, menjadi serupa dengan Dia, memuliakan Dia dan menikmati Dia seumur hidupnya. Paulus sangat menyadari bahwa anugerah Allah tidak pernah menghilangkan tanggungjawab manusia.  

Namun dalam upaya kita melupakan yang di belakang dan berlari ke tujuan itu, kita selalu diperhadapkan pada banyak tantangan karena kita ada dalam dunia yang berdosa, sehingga setiap hari kita menghadapi peperangan rohani. Syukur kepada Allah, Allah tidak tinggalkan kita sendirian, Allah sendiri yang akan menyatakan kepada kita kehendak-Nya dan dengan hikmat dari Allah kita akan menghadapi setiap tantangan yang ada. Yang harus kita lakukan adalah terus-menerus mengerjakannya sesuai dengan tingkat pengertian yang sudah kita punya, tidak abai dan tidak sok tahu.

Biarlah hari ini dalam tahun yang baru kita bisa berlari mengejar tujuan hidup kita dalam hikmat  Allah dan dengan pertolongan Allah yang sudah melepaskan diri kita dari ikatan kita dengan masa lalu yang berdosa dan dari dosa itu sendiri. Tuhan menolong kita. Amin.

Oleh: Sdri. Marce Tangaguling

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *