“DAMPAK KERELAAN DIAMPUNI DAN MENGAMPUNI”

—- No.: 3/1/XXI/2020 | Minggu, 19 Januari 2020 | Efesus 4:30-32 —-

Gereja, yang asli adalah bangunan karya agung Allah bersama orang percaya. yang mengaku secara benar, bahwa Yesus adalah Mesias (Matius 16:16).

Kekuatan bangunannya tergantung dari, adanya orang percaya, yang berjuang untuk berakar dalam Kristus, artinya, dia berjuang untuk menyerap ajaran-ajaran Kristus yang begitu banyak meliputi segala aspek kehidupan manusia.

Kasih Allah, yang memasuki kehidupan manusia, akan membuat manusia menjadi baru dalam status dan keadaan. Demikian pula menyangkut relasinya dengan sesama orang percaya.

Kasih itu juga yang menyebabkan orang percaya dapat hidup penuh syukur. Melimpah yang membahagiakan diri dan orang lain. Apalagi bila rasa syukurnya didasari atas pengampunanNya.

Kerelaan Mengampuni dan Diampuni adalah salah satu kunci kehidupan yang mencerminkan diri sebagai anak Tuhan.

Kerelaan diampuni dan mengampuni, harus muncul secara seimbang. Di banyak ayat, hal ini menjadi kata kunci.

Dalam Matius 18. Ada hamba yang senang diampuni dosanya yang sangat besar tetapi sulit mengampuni dosa temannya meskipun hanya sedikit. Akibatnya, dia harus berurusan dengan wakil Allah. (ayat 34-35).

Dalam matius 16:19, Tuhan membuka kunci Kerajaan Allah, yang terkait dengan sikap melepas dan menahan pengampunan.

Ilustrasi: Anjing kotor masuk rumah, lompat ke kamar. Tentu membuat amarah dan harus dicuci sesuai tingkat kotornya.

Kadang manusia tidak sadar, dirinya kotor. Seperti orang tidak sadar dirinya bau.

Karenanya, perlu belajar kepekaan seperti orang Majus yang memahami bahasa Allah yang tidak dipahami maknanya oleh manusia lain. Penting punya kepekaan, agar ketika Roh Kudus menginsyafkan, maka kita rela mengakui dan tidak menyangkal dengan pembenaran, kecuali berani menghadapi wakil-wakil Allah dalam program penyucian. Manusia tidak bisa lari, dan hanya yang kudus/dikuduskan yang layak masuk ruang Maha Kudus.

Jangan pula menyimpan dan memikul kesalahan dan dosa orang lain, sampai benci dibawa mati mengotori ruangan suci.

Ada dosa yang bila dibiarkan akan bertumbuh menjadi besar serta mendukakan Roh Kudus. Epesus 4:30-32, yang seruan akhirnya juga Saling Mengampuni.

Maka.. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga. Serta kenyataan adanya damai di bumi di antara umat yang diperkenanNya.

Oleh: Pdt. Samuel Suwarno

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *