“JANGANLAH KASIH DAN SETIA MENINGGALKAN ENGKAU”

—- No.: 4/1/XXI/2020 | Minggu, 26 Januari 2020 | Amsal 3:1-10 —-

Menyadari bahwa hidup tidaklah mudah! Ada banyak kesulitan yang bahkan tidak terjawabkan. Bagaimana seseorang mampu menangani segala persoalan kehidupan? Ada yang dapat diatasi dengan batas kemampuan dan pikiran manusia tetapi tidak sedikit pula yang tidak dapat diatasi. Perlu adanya hikmat yang melebihi kekuatan manusia.

Di sinilah kita melihat pentingnya Amsal untuk menemukan jawab dari persoalan hidup yaitu menemukan hikmat dari Tuhan. Kitab Amsal menuntun kita menemukan jawab dari persoalan yang ada.

Apa yang menjadi kebutuhan orang, keluarga dan gereja pada saat ini? Bila dibuat daftarnya tentu akan sangat banyak dan panjang daftarnya. Secara umum kitab Amsal memberikan dua jawaban hikmat atas persoalan kita, yaitu kasih (kheset) dan setia (emet) agar tetap ada dalam hidup kita. Mengapa? Karena Allah adalah kasih dan Allah setia! Kasih dan setia Tuhanlah yang sesungguhnya menopang hidup kita. Tanpa kasih dan setia Tuhan maka kita umatNya tidak akan berarti apa-apa. Kasih Tuhan menyelamatkan kita, kesetiaan Tuhan membuat hidup kita berhasil.

Bersandar penuh pada Tuhan. Kasih dan setia yang ada pada kita berasal dari kekuatan Allah. Segala persoalan kita hanya dapat diatasi oleh Tuhan. Jangan bersandar pada pemikiran sendiri dan jangan pikir diri sendiri pandai!

Dengan adanya kasih dan setia maka berkat kesehatan itu ditambahkan kepada kita (ayat 5-8) dan segala kemakmuran kita, kita pergunakan untuk hormat Tuhan karena semuanya dari Tuhan (ayat 9-10).

Tanpa kasih dan setia maka kita tidak mampu berjalan. Rumah tangga akan berantakan dan hancur, ini yang iblis mau. Keluarga akan kacau balau. Gereja hanya akan menghasilkan perselisihan dan pertengkaran belaka.

Kasih dan setia masih dan akan terus relevan dalam hidup orang percaya. Belajar dari kasih Tuhan, kasih yang walaupun… bukan kasih yang karena… atau kasih yang supaya… Begitu juga dengan setia. Ada harga yang harus dibayar, tapi inilah sesungguhnya jawaban dari persoalan hidup kita. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS