“POLA DOA YANG BENAR”

—- No.: 6/2/XXI/2020 | Minggu, 9 Februari 2020 | Matius 6 : 9 – 15 —-

Doa adalah hal yang misterius tetapi pada saat yang sama merupakan refleksi relasi kita dengan Allah yang kita percayai dan yakini sebagai satu-satunya Tuhan dalam hidup kita. Doa juga merupakan pengakuan kita di hadapan Allah bahwa kita orang-orang yang lemah yang bisa hidup hanya oleh anugerah Allah. Oleh karena itu Tuhan Yesus dalam kehidupan-Nya mengajarkan kepada murid-murid bagaimana harus berdoa yaitu dengan doa yang kita kenal hari ini adalah Doa Bapa Kami.

Pola doa ini dibagi dalam 3 bagian yaitu:

  • Bagian pertama yaitu kedekatan dan pengutamaan Allah. Allah yang begitu dekat sehingga kita dapat memanggil-Nya Bapa tetapi pada saat yang sama adalah Allah yang juga berdiam di tempat yang maha tinggi yaitu surga. Oleh karena itu kita tetap tidak boleh kehilangan hormat yang seharusnya kita berikan kepada-Nya. Ketika berdoa permohonan kita dimulai dengan kita mengutamakan Allah yaitu menguduskan nama-Nya, memohon akan kedatangan Kerajaan-Nya dan membiar Dia melakukan kehendak-Nya di bumi seperti di sorga.
  • Bagian kedua yaitu permohonan. Sebagai mahluk ciptaan kita menyadari bahwa satu-satunya pengharapan kita adalah Allah sehingga kita hanya bisa memohon kepada-Nya atas segala hal yang kita butuhkan dalam dunia ini. Dari hal yang paling dasar yaitu makanan, relasi dengan sesama dan kehidupan iman kita. Permohonan-permohonan ini menyatakan kebergantungan kita sepenuhnya hanya kepada Allah.
  • Bagian ketiga yaitu doksologi. Pujian kepada Allah sang empunya segalanya adalah akhir dari doa ini. Pujian bahwa Dialah yang memiliki segalanya, Kerajaan, kuasa dan kemuliaan selama-lamanya. Pujian yang kemudian ditutup oleh “amin” yang berarti pasti, sungguh, benar dan inilah ungkapan iman kita kepada-Nya. Kita memperlihatkan pengharapan kita dan juga keyakinan iman kita bahwa apa yang kita doakan sungguh-sungguh menjadi nyata dalam kehedak Tuhan.

Oleh karena itu doa yang Tuhan Yesus ajarkan bukanlah doa tentang kita saja tetapi juga tentang sesama kita dan terutama tentang Allah sang pemilik hidup. Dialah yang kita utamakan dalam hidup, kepada Dialah kita memohon dan hanya Dialah yang kita puji karena keagungan kuasa-Nya. Doa menjadi cara kita menyatakan kerinduan, kebergantungan dan kekaguman kita akan Tuhan.

Biarlah ketika kita berdoa, kita datang bukan sekadar meminta kepada Tuhan tetapi menjadi momen kita bertemu dan berelasi dengan Tuhan Sang Pemilik hidup kita. Amin.

Oleh: Ev. Marce Tangaguling

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *