“JADILAH KEHENDAKMU”

—- No.: 24/6/XXI/2020 | Minggu, 14 Juni 2020 | Ibrani 13:20-21 —-

Tema yang kita renungkan pagi ini adalah “Jadilah Kehendak-Mu.” Doa ini diucapkan Tuhan Yesus ketika bergumul di Taman Getsemani. Malam sebelum ditangkap, Tuhan Yesus berdoa, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Jadilah kehendak-Mu tidak berarti putus asa atau menyerah. Jadilah kehendak-Mu adalah kehendak Bapa yang terjadi, bukan kehendak Yesus.

Bagaimana bila doa ini dihubungkan dengan Surat Ibrani? Penulis Surat Ibrani meneguhkan jemaat agar mereka tetap mempertahankan iman sampai akhir. Jemaat sedang mengalami kesulitan. Mereka sedang mengalami penganiayaan karena mempertahankan iman kepada Tuhan Yesus. Dalam situasi sulit seperti itu tentu tidak mudah mengucapkan, “Jadilah kehendak-Mu.” Seandainya kita dalam situasi seperti itu apakah kita berdoa: “Jadilah kehendak-Mu?” Apakah ketika nyawa kita terancam kita bisa mengucapkan, “Jadilah kehendak-Mu?” Dalam konteks sekarang, kita masih menghadapi pandemi Virus Covid-19. Hampir semua  negara di dunia terserang pandemi Virus Covid-19. Dengan meluasnya penyebaran virus ini menimbulkan ketakutan masyarakat internasional. Dalam situasi seperti ini doa kita bagaimana? Bukankah kita minta kepada Tuhan supaya pandemi Corona Covid-19 cepat berlalu? Doa kita adalah supaya ekonomi cepat pulih? Doa semacam itu adalah kehendak kita!

Firman Tuhan mengatakan, “Allah damai sejahtera… kiranya memperlengkapi kamu.” Artinya Allah memberikan kekuatan, keberanian, ketenangan dalam menghadapi kesulitan hidup. Anak-anak Tuhan seharusnya tidak diperhadapkan dengan pilihan lagi ketika mengalami tantangan iman. Orang Kristen harus berani menjawab, “Ini aku bersama dengan Tuhan! Jadilah Kehendak-Mu.”

Berdoa “Jadilah kehendak-Mu” membutuhkan kerendahan hati dan penyangkalan diri. Jadilah Kehendak-Mu, membutuhkan iman yang sungguh-sungguh. Kita lebih senang menerima berkat daripada mengalami penderitaan. Bila kita berdoa, “Jadilah Kehendak-Mu” maka kita siap menderita karena kita percaya kepada Tuhan. Ketika kita berkata “Jadilah Kehendak-Mu” menjadi saat yang istimewa bagi kita mengalami kehadiran-Nya secara nyata untuk menguatkan kita.” Kita tidak dapat mengatakan, “Jadilah kehendakMu” tanpa bersedia menyangkal diri. Jadilah kehendakMu, berarti kita bersedia menyangkal diri, mengatakan “tidak” terhadap kehendakku dan “ya” terhadap kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang kita inginkan terjadi dan kita bersedia melakukan. Amin.

Oleh: Pdt. David Sarju Sucipto

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *