“BERBAHAGIALAH ORANG YANG MURAH HATINYA, KARENA MEREKA AKAN BEROLEH KEMURAHAN”

—- No.: 35/8/XXI/2020 | Minggu, 30 Agustus 2020 | Matius 5:7  —-

Murah hati banyak diartikan sebagai seseorang yang suka memberi kepada yang membutuhkan. Mereka yang berkelebihan memberi kepada yang kekurangan, pihak pemberi disebut sebagai orang yang murah hati. Tidak disangkali bahwa karakter murah hati merupakan karakter yang baik.

Dalam beberapa (kalau tidak boleh dikatakan banyak) kasus, orang yang murah hati (suka memberi) karena mereka pernah punya pengalaman menerima kemurahan hati pada waktu mereka kesulitan/kekurangan. Maka pada waktu mereka mempunyai kesempatan bermurah hati, mereka memberikannya. Sementara itu ada juga orang yang bermurah hati dengan harapan agar ia menerima kemurahan hati dari orang lain (yang lebih besar).

Yesus mengajarkan kepada orang banyak di bukit bahwasanya mereka yang murah hati akan beroleh kemurahan. Apakah artinya? Pertama, kemungkinan orang-orang saat itu sulit bermurah hati. Mereka menggunakan apa yang mereka miliki untuk kepentingan pribadi. Masyarakat yang egois, yang memikirkan diri sendiri. Oleh sebab itu, sangat tepat Yesus mengajar kemurahan hati kepada orang banyak.

Kedua, Yesus mengajarkan kepada mereka bahwa orang yang murah hati akan memperoleh kemurahan. Ini mirip dengan hukum tabur tuai, di mana kita menabur maka kita akan menuai. Bedanya, memperoleh kemurahan ini tidak menunjuk pada kebendaan yang sama dan harus setimpal dengan apa yang diberikan. Kemurahan hati tidak dapat disebut kemurahan hati apabila mengharapkan menerima kemurahan hati. Inilah yang diteladankan Kristus, Tuhan kita. Kristus murah hati tetapi tidak mengharapkan kemurahan hati dari yang menerima kemurahan hati.

Apa yang kita dapatkan? Mari bermurah hati seperti Kristus bermurah hati. Kita sudah menerima kemurahan hati Kristus, sebab itu kita tidak mengharapkan kemurahan dari penerima kemurahan hati kita. Inilah kebahagiaan sejati seperti yang diajarkan dan diteladankan Kristus.

Oleh: Pdt. Eddy SS