“BERSAMA-SAMA MENGIKUTI YESUS MELINTAS BATAS”

—- No.: 5/1/XXII/2021 | Minggu, 31 Januari 2021 | Yesaya 55:1-6 —

Nabi selain diartikan sebagai seseorang yang berbicara tentang apa yang terjadi di masa depan nabi juga berarti “memancar seperti mata air” yaitu bahwa seorang nabi adalah seseorang yang dituntun oleh Roh Kudus dan mengatakan perkataan Tuhan sama seperti mata air. Seorang nabi di dalam Alkitab adalah seorang yang mengatakan apa yang telah didengar dari Tuhan kepada umat-Nya.

Yesaya pasal 55 ini berisi penyataan Allah dan memanggil kaum Yehuda untuk meninggalkan rumah mereka di pembuangan, kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah yang sudah hancur. Tuhan mengingatkan mereka akan perjanjian Daud dengan bangsa-bangsa. Sebagai orang Israel yang disuruh kembali ke kota asal mereka yang sudah hancur, hal ini menimbulkan suatu hal yang bertentangan, antara kenyataan kehidupan yang sulit yang mereka alami saat itu dengan keindahan seperti yang digambarkan oleh para nabi. Bait Allah sudah hancur. Di mana keagungan Tuhan? Tuhan memerintahkan mereka untuk keluar dari zona nyaman mereka, untuk berjalan kembali ke Yerusalem dan membangunnya kembali.

Di manakah kita saat kita merasa hidup dalam keadaan baik? Apakah kita akan beranjak keluar dari zona nyaman kita untuk menjadi saksi Tuhan dan membawa kemuliaan-Nya? Apakah kita punya keteguhan hati untuk beranjak? Apakah kita memiliki keteguhan hati untuk berkata “Ini aku, utuslah aku.” Tuhan memanggil umat-Nya untuk meninggalkan kehidupan tenang dan nyaman ke dunia yang dipenuhi ketidakpastian. Dalam hidup kita yang bahagia, apakah kita lupa kasih karunia Tuhan? Apakah kita tersesat dalam kelimpahan hidup kita?

Kemuridan berarti mengikuti Yesus, meninggalkan cara pandang kita akan kehidupan, kebiasaan, gaya hidup dan segala sesuatu yang kita anggap berfaedah di masa lampau.

Marilah kita terus mencari panggilan Tuhan bagi kita saat ini. Milikilah keinginan untuk meninggalkan zona nyaman kita. Persiapkan diri kita untuk masuk ke dalam “ketidakpastian.” Rasa puas yang sebenarnya akan kita alami apabila kita mencari, memanggil dan menemukan Tuhan. Itulah yang dapat saksikan kepada banyak orang dan mereka akan memuliakan Tuhan karenanya. Amin.

(disarikan dari bahan khotbah Minggu Persekutuan Anabaptis se Dunia)

Oleh Pdt. Eddy S.S.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *