“DARI UJUNG BUMI KE UJUNG BUMI”
—- No.: 21/5/XXII/2021 | Minggu, 23 Mei 2021 | Markus 16:15-16; Kisah Rasul 1:8 —
Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia ini, Ia datang dengan sebuah misi. Yesus hidup dengan mengemban misi itu, mati untuk menyelesaikan misi-Nya, dan meninggalkan para murid-Nya, termasuk kita semua yang mengikut-Nya hari ini dalam sebuah misi ilahi. Sebuah misi agar kita yang telah menerima Roh Kudus ini dapat menjadi saksi di mana pun kita berada serta memberitakan Injil kepada semua orang.
Ketika kita menjadi pengikut Kristus, tugas kita tidak hanya berhenti di dalam pertobatan saja. Sebab Tuhan menyelamatkan kita bukan agar kita dapat menikmatinya sendirian, melainkan agar kita dapat meneruskan kabar baik itu kepada orang-orang yang belum mendengarnya. Keselamatan tidak hanya berbicara tentang pertobatan, melainkan juga pengutusan. Tuhan menyelamatkan kita agar kita dapat dimuridkan dan diutus ke dunia. Keselamatan yang kita dapatkan bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah garis start yang Tuhan berikan kepada kita untuk hidup menjalankan misi yang Ia berikan. Namun sayangnya saat ini cukup banyak gereja dan umat Tuhan yang terlena dengan berbagai kenyamanan yang ada. Gereja Tuhan yang seharusnya memiliki semangat berkobar untuk pergi memberitakan Injil Kabar Baik malah terlalu sibuk dengan segala urusan yang bukan urusannya. Ada banyak gereja (khususnya di Indonesia). Ada banyak program-program yang gereja kerjakan. Namun, apakah gereja sudah memberikan dampak yang signifikan? Apakah gereja sudah benar-benar menjalankan misi dan amanat agung Allah?
Firman Tuhan hari ini kembali mengingatkan kita sebagai gereja dan umat-Nya di tengah dunia yang bobrok ini, bahwa ada misi ilahi yang perlu kita kerjakan. Tuhan Yesus memerintahkan, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15) dan jadilah, “saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8). Tuhan memanggil dan menyelamatkan kita agar kita dapat diutus untuk menjadi saksi-Nya. Ia merindukan agar melalui mulut dan bibir kita, melalui kehidupan kita yang mencerminkan Kristus, kita dapat menjadi pemberita Injil kepada banyak orang di luar sana yang saat ini mungkin sedang putus asa dan membutuhkan kabar baik itu.
Tentu tidak mudah, sebab banyak halangan dan rintangan yang siap menghadang kita para pemberita injil Tuhan. Mungkin kita akan diabaikan, kita akan ditolak, kita akan mengalami aniaya dan penderitaan. Namun ingatlah bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita. Tuhan tidak pernah meminta kita untuk “menyelamatkan” mereka, Tuhan hanya meminta kita untuk “menyaksikan” kabar baik itu kepada mereka. Tuhan sendiri yang akan bekerja di dalam dan melalui kita (Markus 16:20). Dan Tuhan memanggil kita untuk memberitakan Injil bukan dengan kekuatan sendiri melainkan dengan kuat kuasa-Nya yang dicurahkan bagi kita. Kuasa yang sama, yang menyertai para murid dan gereja Tuhan mula-mula, juga menyertai setiap generasi Kristen sepanjang zaman. Oleh karena itu marilah kita mengerjakan misi dan amanat agung Allah, dengan senantiasa berserah dan mengandalkan penyertaan-Nya secara penuh.
Oleh: Ev. Nicholas Evan Setiawan
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024