“DIRI YANG BERKECUKUPAN”

—- No.: 23/6/XXII/2021 | Minggu, 06 Juni 2021 | Filipi 4:10-13 —

 Tuhan membawa anak-anak-Nya menjalani dunia ini melalui berbagai situasi dan kondisi. Ada masa di mana umat-Nya mengalami kekurangan dan pada waktu yang lain menikmati kelimpahan. Pertanyaan yang penting untuk kita semua adalah, apakah kasih Tuhan berubah? Ataukah kita yang berubah? Sudah tentu, Tuhan tidak pernah berubah. Dalam segala keadaan Tuhan setia adanya. Yang sangat mungkin adalah kita yang berubah dalam memandang Tuhan. Di waktu keadaan baik, Tuhan itu baik tetapi pada waktu sukar, Tuhan meninggalkan kita.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi mengajarkan dan meneladankan agar mereka mencukupkan diri dalam segala keadaan. Paulus “telah belajar,” demikian tulisnya. Ini yang dimaksud bukan belajar secara akademis tetapi belajar hidup taat di dalam Tuhan. Pembelajaran istimewa sebagai pengikut Kristus yang belajar dari perjalanan hidup-Nya di dunia. Tuhan Yesus mencukupkan diri-Nya dalam segala hal, demikian pula Paulus belajar menjadi diri yang berkecukupan. Kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pembelajaran sempurna tentang hidup yang berkecukupan.

Orang percaya menerima anugerah Tuhan dalam hidup yang berkecukupan. Anugerah Tuhan yang menopang kehidupan anak-anak-Nya sehingga pada waktu kekurangan tidak patah hati berkelebihan ataupun berlebihan meninggikan diri pada saat berkelimpahan. Anugerah Tuhan yang memampukan kita hidup dalam cara pandang cukup. Tuhan adalah milik pusaka bagi yang memahami anugerah-Nya. Dalam keadaan berkekurangan kita masih memiliki milik pusaka yang berharga. Demikian pula pada saat berkelebihan, kelebihannya tidak ada artinya apa-apa dibandingkan dengan milik pusaka yang dimilikinya, yaitu Tuhan Yesus.

Orang percaya menjadi terkendali tidak menjadi cepat putus asa, kehilangan harapan, menggerutu atau menyalahkan Tuhan pada waktu susah dan tidak menjadi sombong di waktu kelimpahan. Semua keadaan ada dalam pemeliharaan Tuhan. Mari kita belajar menjadi diri yang berkecukupan. Amin.

Pdt. Eddy S.S.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *