“KELUARGA ADALAH RUMAH PUJIAN BAGI KEMULIAANNYA”
by Pdt. Eddy SS
—- No.: 28/7/XXII/2021 | Minggu, 11 Juli 2021 | Efesus 1:3-14 —
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Efesus memuji Tuhan atas segala kasih karunia dan berkat yang diberikan. Paulus memberi teladan bahwa ia adalah rasul yang selalu memuji Tuhan, dan bersyukur tentunya. Padahal, kita tahu, Paulus dalam pelayanannya seringkali menghadapi berbagai macam bahaya, kesulitan dan tantangan yang tidak mudah. Lantas, apa yang membuat Paulus tetap dapat memuji Tuhan? Ada tiga alasan:
Pertama, Paulus adalah rasul yang dapat melihat hidup secara utuh dan berkait kelindan. Dengan melihat keutuhan hidup, Paulus senantiasa dapat memuji Tuhan. Lagipula ia tidak melihat hidup dari sekedar apa yang kelihatan. Paulus dapat mengarahkan dan melihat pada apa yang tidak kelihatan. Apa yang tidak kelihatan itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah kekayaan kasih karunia rohani di dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Hanya dengan melihat keutuhan hidup itulah Paulus senantiasa memuji Tuhan dalam segala perkara. Paulus tidak hidup dengan pola “beriman secara kondisional,” yaitu pola dengan rumusan diberkati memuji, diberi kesulitan memaki. Keluarga yang hidup dalam pola seperti itu kehilangan kesempatan bertumbuh dan menjadi berkat bagi sesama, karena dalam kesulitan tidak dapat memuji dan melihat tangan Tuhan yang bekerja memberkati. Keluarga yang memuji adalah keluarga yang dapat melihat berkat Tuhan secara utuh dan menyeluruh.
Kedua, Paulus juga seorang rasul yang dapat memuji Tuhan walaupun dia kehilangan banyak hal. Namun apakah Paulus benar-benar kehilangan semuanya? Jawabnya; Tidak. Paulus mempunyai Tuhan Yesus yang tidak pernah meninggalkannya. Ia tidak pernah merasa kehilangan akan Tuhannya. Itulah yang membuat Paulus senantiasa memuji Tuhan. Keluarga yang dapat menikmati hadirat Tuhan dalam segala situasi adalah keluarga yang dapat memuji Tuhan dan mengucap syukur.
Ketiga, Paulus memuji Tuhan karena ia telah mendapatkan-Nya. Paulus telah mendapatkan seluruh kepenuhan berkat Allah, yaitu dirinya Allah itu sendiri. Persoalan bagaimana setiap keluarga menemukan Tuhan sesungguhnya menjadi pergumulan kita semua. Mendapatkan Tuhan adalah saat kita mau melepas segala sesuatu yang dituhankan dalam hidup. Amin!
Disadur dari Rancangan Khotbah Bulan Keluarga Sinode GKMI tahun 2021
Oleh: Pdt. Eddy S.S.
Recommended Posts
“SEORANG PUTRA TELAH DIBERIKAN UNTUK KITA”
November 20, 2024
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024