“JANGAN SAMPAI TIDAK MELIHAT GAMBAR YANG BESAR”

—- No.: 41/10/XXII/2021 | Minggu, 10 Oktober 2021 | Kisah Para Rasul 16:35-40 —-

Menjadi pengikut Kristus atau menjadi orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tidak lepas dari pemberitaan Injil atau ‘kabar baik’. Kabar baik itu adalah karena begitu besarnya kasih Allah akan manusia berdosa, sehingga Ia mengutus anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkannya dan memberinya hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Kisah Para Rasul 16 menguraikan kisah Paulus dan Silas yang didera dan dibelenggu dipenjara Filipi karena ketekunan dan semangat mereka dalam memberitakan Injil atau kabar baik. Sekalipun mendapat penolakan yang besar dari orang-orang yang menentang pemberitaan Injil tersebut, Paulus dan Silas tidak pernah gentar; tetapi semakin berkobar-kobar untuk memberitakan injil.

Dalam kisah perjalanan Paulus dan Silas dalam memberitakan Injil di ayat 35-40 ada dua gambar besar yang sangat penting untuk kita perhatikan, yaitu:

1. Tuhan yang berdaulat atas hidup orang percaya (Ayat 35)

Paulus dan Silas sangat meyakini pimpinan dan kekuasaan Tuhan, hal itu terlihat dalam perjalanan pelayanan yang mereka lakukan; Roh Kudus senantiasa menyertai dan memberitahukan apa yang harus dilakukan (ayat 6, 7) dan mereka menaatinya. Saat menghadapi pergumulan dan persoalan, Paulus dan Silas tidak menyalahkan Tuhan; akan tetapi menyakini bahwa Ia dapat membuka jalan yang tampaknya sudah tertutup dan tidak ada jalan keluar.

2. Paulus dan Silas melakukan renkonsiliasi dalam menghadapi pergumulan (37-39)

Mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan karena memberitakan kebenaran, tentu tidak mudah untuk diterima. Hal itulah yang dialami oleh Paulus dan Silas, mereka didera dan dimasukkan kedalam penjara karena memberitakan kebenaran; oleh pertolongan Tuhan mereka dilepaskan dan tidak membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh pembesar-pembesar kota, pejabat-pejabat dan para penjaga penjara. Paulus memilih jalan rekonsiliasi dan mengampuni orang yang memenjarakan mareka dan merekapun saling memaafkan dan berdamai satu dengan yang lainnya.

Bapak, Ibu dan saudara/saudari yang dikasihi Tuhan, dari kisah Paulus dan Silas kita diingatkan kembali bahwa saat kita percaya dan menjadi pengikut Kristus; jangan pernah berhenti untuk memberitakan Injil atau kabar baik dan percayalah Dia senantiasa menyertai kita dan memberikan pertolongan bagi kita, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20b) dan usakanlan hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Amin.

Oleh: Bp. Holong Napitulu, S.Th.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *