“BERJAGA-JAGALAH SEBAB KEDATANGAN-NYA TIDAK DIKETAHUI”

—- No.: 51/12/XXII/2021 | Minggu, 19 Desember 2021 | Matius 25:1-13  —-

  “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya” (Matius 25 : 13)

Sesungguhnya saat ini kita adalah orang-orang yang terpilih untuk menantikan kedatangan Mesias yang kedua kalinya. Apa yang sudah kita persiapkan di dalam penantian kita? Sebuah penantian akan sesuatu yang akan diharapkan pasti akan terpenuhi dengan berbagai perasaan. Ada perasaan antusias, bergairah, namun juga ada sedikit kekawatiran jika yang kita nantikan tidak kunjung tiba. Perasaan inilah yang akan kita renungkan dalam masa advent yang ke-4. Sebuah perenungan yang terus-menerus kita jalani dengan iman, ketaatan dan berjaga-jaga. “Berjaga-jagalah sebab kedatangan-Nya tidak diketahui”. Apakah yang terbesit di benak jemaat sekalian dengan kata ‘Berjaga-jaga?’, buat saya berjaga-jaga adalah pekerjaan dari seorang security atau penjaga di mana diharuskan mempunyai sikap yang terus-menerus siap sedia dengan keadaan kondisi apapun.

Seorang penjaga atau security dibutuhkan ketaatan dan fokus dalam menjalankan misinya, demikian juga pembacaan yang akan kita pahami bersama dari Injil Matius 25:1-13 tentang “Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh”, yang menuntut setiap kita yang percaya kepada Kristus agar tetap fokus akan panggilan-Nya untuk menyambut kedatangan-Nya. Yang akan menjadi fokus perenungan untuk kita semuanya adalah: Sudahkah kita meluruskan jalan hidup kita dan menghidupi pertobatan diri kita? Bagaimanakah kesiapan hati kita untuk menyambut akan kedatangan-Nya?

1. Waspadalah

Dalam perumpamaan tersebut mempelai pria melambangkan Tuhan Yesus yang akan datang kembali, sedangkan sepuluh gadis itu melambangkan orang percaya yang menantikan kedatangan-Nya. Di dalam masa penantian menyambut kedatangan Yesus. Yesus mengajak kita untuk hidup arif dan waspada. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan Yesus akan kembali, tetapi Yesus mengingatkan kita semua untuk “Waspadalah jangan ada yang menyesatkan kamu”. Waspada itu harus diupayakan dan diingat-ingat, agar harus punya sikap waspada, maka dari itu jemaat yang terkasih ada banyak lagu yang mengajak kita untuk hidup lebih spiritual yang akan terus mengingatkan kita untuk berwaspada, yaitu dengan sebuah sikap “Discernment”, yang menguji setiap batin kita agar hidup kita di track yang benar di dalam kearifan dan terus dipertajam. Maka benar Rasul Paulus berkata: “Ujilah diri masing-masing”, (2 Korintus 13:5) semuanya diuji dan peganglah yang baik. Menguji diri, menguji hati, menguji pikiran hingga sampai sungguh teruji dalam TERANG ALLAH (Filipi 1:9-10).

2. Bijak dalam menata hidup

Yesus memberi pesan yang baik mengenai bersiap menyambut kedatangan Tuhan dengan perumpamaan lima gadis yang bijaksana dan lima gadis yang bodoh. Ada tradisi sepuluh gadis yang mendapat tugas untuk menyambut mempelai datang dengan nyala pelita di tangannya. Kapan mempelai akan datang? Tidak ada yang tahu persis, sebab ada banyak kemungkinan yang menghambat mempelai di jalan menuju tempat pesta. Pelita tentu butuh minyak untuk menyala. Lima gadis disebut bijaksana karena mereka membawa cadangan minyak untuk berjaga-jaga, sedang lima gadis lainnya tidak punya cadangan karena itu disebut lima gadis bodoh. Mempelai datang tengah malam, tentu lima gadis bijaksana menyambut dengan pelita yang tetap menyala, sedang lima lainnya harus panik dan tidak siap. Hari Tuhan akan datang, entah kapan waktunya. Yesus berpesan dengan sangat mengenai berjaga-jaga. Berjaga-jaga dengan menata hidup dengan bijak. Apakah kita sudah menata berkat Tuhan melalui penghasilan dan harta kita dengan bijak sehingga memuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi mereka yang membutuhkan? Apakah kita sudah menata hati dengan membuang iri hati, dengki, amarah, dan kebencian?  Apakah kita sudah menata tujuan hidup dengan hikmat dari Tuhan? Jika belum, mulailah menata selagi masih ada waktu dan menjadi orang yang bijaksana.  “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya” Matius 25:13

3. Pergunakanlah waktu dengan baik untuk menyambut DIA

Sebentar kita akan menyambut Natal dan setelah itu kita menghitung hari dan menutup tahun 2021 dengan 2022. Rasul Paulus dalam suratnya untuk jemaat Efesus mengingatkan, bukan hanya mempergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, tetapi juga mengingatkan bahwa hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:16). Hal ini adalah karena kita masih hidup dalam dunia, dunia akan terus memikat kita dengan kemewahan duniawinya agar kita lepas dari tujuan hidup kita yang sudah ditetapkan Allah. Oleh karena itu, kita harus waspada, pergunakanlah waktu yang ada dengan hikmat Allah, pergunakanlah waktu kita untuk mempersiapkan dan menyambut Dia

Sambutlah DIA! dengan sikap hati seperti para gembala dan orang majus, yang memiliki kerinduan untuk menantikan Dia. Orang yang layak menyambut Dia haruslah memiliki kerinduan yang dalam akan kedatangan-Nya, bukan rindu hal yang lain, melainkan rindu akan Firman-Nya. Jemaat Tuhan yang terkasih mari kita sambut, sambutlah DIA dengan hati yang taat, bukan penampilan luar, tetapi hati kita yang Tuhan inginkan. Akhirnya, Persiapkanlah diri, Sambutlah Dia dan Berjaga-jagalah. Kiranya Tuhan Yesus memampukan perjalanan kita. Immanuel!

Oleh: Ev. Yonathan Setiawan

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *