“LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH”

—- No.: 7/2/XXIII/2022 | Minggu, 13 Februari 2022 | Yohanes 1:29-34 —

Penyembelihan hewan sebagai korban tentu merupakan sebuah hal yang tidak asing di telinga kita. Sebagai warga negara Indonesia, setiap tahun kita menyaksikan Hari Raya “Idul Adha” di mana umat Muslim melakukan ibadah kurban dengan menyembelih kambing atau sapi. Terlebih sebagai orang Kristen, kita juga belajar bahwa di zaman Perjanjian Lama, umat Tuhan telah lebih dulu melakukan penyembelihan hewan sebagai korban untuk penebusan dosa. Akan tetapi sebagai umat Allah di masa kini, hal itu sudah tidak kita lakukan lagi. Mengapa? Sebab, firman Tuhan mengatakan bahwa “Sang Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” itu telah datang (Yohanes 1:29).

Firman Tuhan mencatat bahwa Yohanes Pembaptis menyebut Yesus dengan, “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia”. Kesaksian Yohanes Pembaptis akan Yesus ini merujuk pada nubuatan dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan sang Mesias yang akan dituntun “seperti seekor domba ke pembantaian” yang penderitaan dan pengorbanan-Nya akan menebus umat Allah (Yeremia 11:19, Yesaya 53:7). Menurut tradisi Yahudi di Perjanjian Lama, darah yang dicurahkan oleh binatang itu bisa menutupi dosa. Namun firman Tuhan mengatakan bahwa semua pengorbanan yang di Perjanjian Lama itu bersifat sementara sampai kedatangan Kristus Yesus (Ibrani 10). Sebab Kristus datang sebagai Juruselamat untuk menderita dan mati bukan hanya untuk mengampuni dosa orang Israel/Yahudi saja, tetapi juga seluruh bangsa-bangsa di dunia.

Roma 3:23 mengatakan, “Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Kita semua adalah manusia berdosa yang harus dihakimi dan dihukum. Tidak ada seorangpun yang dapat lepas dari tuntutan keadilan Allah. Oleh karena itulah Yesus datang ke dunia ini. Ia mau menderita, mencurahkan darahnya, dan bahkan mati di salib, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Yesus mengatakan dari atas kayu salib, “Sudah selesai.” Kematian Yesus, sang Anak Domba Allah itu sudah melunaskan hutang saudara dan saya. Ia sudah membayar sempurna semua dosa kita kepada Tuhan.

Firman Tuhan dalam 1 Petrus 1:18-21 mengatakan, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. . . Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.” Sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan, marilah kita menjalani hidup ini dengan terus bertobat dan memberi diri kepada Kristus. Sebab penebusan Kristus bukan menjadi alasan bagi kita untuk bisa terus hidup menikmati dosa, melainkan memberikan kita kebebasan untuk terus berjuang melawan dosa, dan berpengharapan dalam kegagalan yang kita alami.

Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *