“DENGAN SEGALA RENDAH HATI AKU MELAYANI TUHAN”

—- No.: 29/7/XXIII/2022 | Minggu, 17 Juli 2022 | Bahan: Kisah Para Rasul 20:19a —-

Tema ini diambil dari sepenggal kalimat yang diucapkan rasul Paulus ketika berbicara dalam pertemuan perpisahan dengan para penatua jemaat Efesus sebelum berangkat menuju ke Yerusalem. Selain memberikan nasihat, masukan, arahan untuk para penatua, para pemimpin mengenai pelayanan mereka, rasul Paulus juga menbagikan pengalaman dalam pelayanannya. Di dalamnya kita dapat mempelajari filosofi pelayanannya, melihat prinsip-prinsip pelayanan yang dipegang, diyakini dan dihidupi rasul Paulus. Salah satunya ada dalam kalimat: “dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan.”

Kerendahan hati dalam pelayanan, yang pertama-tama dan terutama adalah suatu sikap hati di hadapan Tuhan yang memiliki hak dan otoritas penuh atas hambanya, bahwa ia dapat melakukan apa yang ingin ia lakukan dan bahwa ia memiliki otoritas mutlak untuk memimpin, memberi tahu kita apa yang terbaik untuk kita dan kita setuju dengan hal itu. Kerendahan hati pada dasarnya adalah suatu pengabdian diri, suatu bakti kepada Tuhan yang tidak mementingkan diri sendiri karena sebagai seorang hamba.

Kerendahan hati dalam kaitan dengan pelayanan adalah dengan meyakini bahwa: bukan kehendakku yang berkuasa mengatur tetapi kehendak Tuhan yang memimpin yang mengatur. Maka seorang hamba Tuhan adalah seorang yang hidupnya bersedia diatur, diarahkan dan dibentuk oleh Tuhan yang berkuasa atas hidupnya. Seperti kehidupan budak yang harus tunduk kepada tuannya dan melakukan apa yang dikatakan tuannya, demikianlah seharusnya para pelayan melakukan apa yang terbaik untuk Tuhan.

Kerendahan hati yang diteladankan rasul Paulus ialah setuju dengan kehendak Tuhan dan menjalankan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Seorang yang merendahkan dirinya di bawah tangan Tuhan yang kuat adalah seseorang yang benar-benar menundukkan dirinya dan bahkan ia bersedia untuk menerima situasi-situasi yang tidak mudah tetapi yang Tuhan izinkan dalam pemeliharaan-Nya. Kerendahan hati Paulus terlihat dalam hal kesediaan untuk menderita. “Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku” (Kisah Para Rasul 20:19b). Amin.

 

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *