“GEMBALA YANG BAIK”

—- No.: 38/9/XXIII/2022 | Minggu, 18 September 2022 | Bahan: Yohanes 10:11-18 —-

Seorang Gembala adalah seorang Pemimpin. Seorang Gembala yang baik adalah seorang pemimpin yang baik. Kita banyak belajar dari dunia militer terkait hal kepemimpinan, dari zaman Perjanjian Lama hingga hari ini. Banyak contoh kepemimpinan yang baik untuk diteladani, tapi tidak sedikit juga contoh kepemimpinan yang perlu dihindari. Buku tentang kepemimpinan yang ditulis oleh Simon Sinek (penulis dan pembicara dunia berkebangsaan Inggris-Amerika}: “Leaders Eat Last” (Pemimpin Makan Terakhir), dimulai dengan suatu kisah tentang Brigadir Jenderal Michael Drowley dengan panggilan terkenalnya “Johny Bravo.” Kisah nyata tersebut menceritakan bagaimana “Johny Bravo” rela untuk mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan 20 prajurit Amerika yang nyawanya sedang terancam. Ketika ditanya: “Mengapa kamu melakukan itu?” Jawaban “Johny Bravo” adalah “Karena mereka juga akan melakukan hal yang sama untuk saya.” Kepemimpinan bukan urusan pangkat. Seseorang yang berada jauh dari puncak kepemimpinan tetapi mempunyai sifat, watak, sikap, dan perilaku kepemimpinan sebagaimana diteladankan oleh “Johny Bravo”, menurut hemat saya adalah seorang pemimpin.

31 Juli yang lalu Gembala Jemaat GKMI Pengharapan sudah membagikan keyakinan-nya bahwa tugas seorang gembala intinya ada 2 (dua), yaitu: memelihara/merawat dan memberi makan domba-dombanya. Lalu pada 21 Agustus yang lalu, Gembala kita juga mengulas bagian ke-1 (ayat 1-10) dari Yohanes 10, tentang “Akulah Pintu Keselamatan” yang memastikan domba-domba-Nya saved, safe, dan satisfied (selamat, aman, dan puas). Bagian ke-2 (ayat 11-18) dari Yohanes 10, tentang “Gembala Yang Baik”, memuat beberapa pesan sebagai berikut:

Tapi kita tidak harus atau perlu menerima pilihan-pilihan yang tidak sesuai kehendak Sang Gembala, bahkan menjauhinya, lebih dari itu membencinya. Benci dosanya, kasihi manusianya. Jangan terbalik membenci manusianya, tapi malah mengasihi dosanya.

Sebagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari Yohanes 10:11-18, kita harus:

– Turuti tuntunan Gembala kita yang baik, karena sebagai domba kita memiliki banyak keterbatasan;

– Aktif mengenali kehendak Gembala yang baik dengan membaca Kitab Suci dan doa tiap hari;

– Ambil bagian mencari domba-domba tersesat milik Gembala yang baik;

– Teladani Gembala Yang Baik menggembalakan domba-domba yang dipercayakan kepada kita.

AMIN.

Oleh: Bp. Theodore Septana Pribadi

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *