“JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP”
—- No.: 42/10/XXIII/2022 | Minggu, 16 Oktober 2022 | Bahan: Yohanes 14:1-14 —-
Yohanes mencatat tujuh klaim Tuhan Yesus, “Aku adalah…… (Ego Eimi).” Pagi ini kita merenungkan klaim Tuhan Yesus, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.” Klaim ini mengungkapkan kebenaran, memberikan kehidupan dan menunjukkan jalan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Hanya Tuhan Yesus yang bisa memberikan jaminan tersebut. Tuhan Yesus menyatakan tentang identitas-Nya kepada orang-orang pada waktu itu, sehingga mereka dapat mengetahui bahwa Dia adalah Kristus, Tuhan yang bisa memberikan kepada mereka kebenaran, jalan, dan hidup.
Seseorang yang tidak memahami Kristus adalah jalan, kebenaran, dan hidup, pasti akan tersesat. Seperti orang-orang Farisi pada masa itu, mereka tidak hanya tidak mengakui bahwa Tuhan Yesus yang berinkarnasi adalah Kristus dan menerima kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yesus, tetapi mereka menghujat-Nya. Oleh karena itu, dengan mengatakan, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku.” Tuhan Yesus ingin agar orang tahu bahwa esensi Kristus adalah kebenaran, jalan, dan hidup, dan selain Kristus, tidak ada yang bisa mengungkapkan kebenaran. Artinya, Dia yang dapat mengungkapkan kebenaran dan menganugerahkan kepada manusia jalan dan hidup kepada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Setiap orang percaya harus memahami kebenaran ini, karena hanya dengan cara inilah kita dapat mengikuti jejak langkah Tuhan dengan saksama dan menerima janji dan berkat Tuhan.
“Akulah jalan kebenaran dan hidup” merupakan pernyataan bahwa tidak ada jalan lain menuju surga selain melalui Yesus. Sebab, dia adalah kebenaran sekaligus Juruselamat. Tuhan Yesus telah menjanjikan keselamatan yang pasti. Keselamatan eksklusif di dalam Yesus adalah keselamatan yang bersifat absolut, mutlak, dan final. Alkitab menegaskan, bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan, dan tidak ada jalan yang lain. Inilah makna keselamatan eksklusif dalam Yesus. Sebagai konsekuensi, keselamatan tidak dapat diperoleh di luar Yesus. Dengan demikian ungkapan banyak jalan menuju Roma, tidak dapat diterima dalam konteks keselamatan. Agama-agama yang oleh para penganutnya dianggap sebagai saluran keselamatan juga mengalami kegagalan karena agama-agama sebagai produk manusia tidak punya kuasa untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Bersyukurlah!
Oleh: Pdt. David Sarju Sucipto
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024