“TAJAM MEMBEDAKAN (DISCERNMENT)”
—- No.: 46/11/XXIII/2022 | Minggu, 13 November 2022 | Bahan: 1 Raja-raja 3:9 —
Hidup ini merupakan “Pilihan.” Hari-hari yang kita lalui itu terjadi karena kita menjalani apa yang kita pilih untuk lakukan. Apa yang kita pilih, itulah yang menentukan arah hidup kita. Karena itulah, manusia memerlukan hikmat di dalam hidup ini. Orang-orang yang berhikmat akan mampu menjalani hidupnya dengan baik. Sebab mereka akan dapat dengan tajam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bukan hanya dapat menghindari hal-hal yang mencelakakan hidupnya, namun dalam keadaan sulit sekalipun mereka tetap dapat meresponsnya dengan baik.
Firman Tuhan mencatat bahwa di zaman Perjanjian Lama, ada seorang yang sangat berhikmat. Dia adalah Salomo, seorang raja dari Israel. Hikmat yang Salomo miliki tidak tertandingi oleh orang-orang di zamannya. Bahkan seorang ratu dari negeri Syeba rela menjelajahi sekitar 2000 kilometer karena telah mendengar rumor akan hikmat dan kemuliaannya (1 Raja-Raja 10:3-5). Raja Salomo menunjukkan bahwa seorang yang berhikmat tidak hanya mempunyai pengertian saja, melainkan juga dapat menerapkan hikmatnya secara fungsional dalam kehidupannya. Seperti yang dicatat dalam 1 Raja-raja 3:16-28, kisah tentang kebijaksanaan Salomo dalam menyelesaikan pertengkaran dua perempuan sundal yang sedang memperebutkan bayi mereka. Hal ini menunjukan bahwa orang yang berhikmat, mampu mengambil tindakan yang tepat pada orang yang tepat dan dilakukan dengan cara yang tepat pula. Senada dengan hal ini, Sinclair Ferguson seorang Profesor Teologi juga mengatakan dalam artikelnya, bahwa “Orang yang berhikmat dapat dengan tajam membedakan, bukan sekadar yang benar dari yang salah saja, tetapi juga apa yang paling utama, paling esensial, yang bersifat kekal, dan bahkan dapat memilih yang terbaik diantara pilihan-pilihan baik yang ada.” Namun, pertanyaannya bagi kita adalah “bagaimana cara kita mendapatkan Hikmat tersebut?”
Pengetahuan dapat kita pelajari, pengalaman dapat kita cari, tetapi Hikmat hanya bisa kita dapatkan dari sang Ilahi. Tuhanlah yang memberikan Hikmat kepada Salomo (1 Raja-raja 4:29), seperti yang juga tertulis dalam Amsal 2:6 “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Satu-satunya cara mendapatkan Hikmat adalah dengan memintanya kepada Tuhan. Namun jangan berhenti hanya dengan meminta hikmat kepada Tuhan, melainkan kita juga harus terus mempererat relasi kita dengan Kristus. Sesuai dengan yang rasul Paulus jelaskan dalam Kolose 2:3, “sebab di dalam Dialah (Kristus) tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.” Kita akan dapat mengerti seperti apa Allah itu, bagaimana pola pikir-Nya, dan apa kehendak-Nya di dalam setiap kehidupan manusia, ketika kita melihat-Nya melalui Kristus, sang Allah yang berinkarnasi. Jadi, di tengah zaman yang penuh dengan jerat godaan serta tipu muslihat Iblis ini, jangan pernah berhenti memohon hikmat dari Tuhan dan milikilah relasi yang lebih dalam dengan Kristus. Hidup menurut hikmat Tuhan memang tidak selalu memberikan keuntungan duniawi. Adakalanya kita harus memilih kejujuran daripada keuntungan, persahabatan daripada jabatan, atau menyangkal diri daripada kesenangan duniawi. Namun ingatlah, bahwa semuanya itu akan sepadan ketika kita menyadari bahwa kehidupan kita dapat memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang, ketika kita memilih hidup menurut hikmat Tuhan.
Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024