“KERAJAAN YANG MENDATANGI DUNIA”
—- No.: 2/1/XXIV/2023 | Minggu, 8 Januari 2023 | Bahan: Matius 4:12-17 —
Inkarnasi Yesus Kristus menjadi penanda datangnya Kerajaan Allah di dalam dunia (Matius 4:17; Markus 1:14-15). Dalam pemahaman ini, Kerajaan Allah, atau sering disebut sebagai pemerintahan Allah telah datang dalam segala kepenuhannya (realiazed eschatology). Namun pemerintahan Allah yang telah diinaugurasi oleh kedatangan Kristus ke dunia akan dikonsumasi (digenapkan) di masa depan. Dalam pemahaman ini, Kerajaan Allah atau pemerintahan Allah akan efektif terjadi di masa depan.
Sejak Ia pindah ke Galilea, Ia memberitakan Kerajaan Allah. Suatu tahapan baru dalam pelayanan Tuhan Yesus, yaitu orientasi penerima pengajaran dan berita yang disampaikan. Orientasi penerima pengajaran bukan lagi wilayah Yudea yang terpandang, namun beralih ke Galilea yang direndahkan dan diremehkan. Sedangkan berita yang disampaikan adalah tentang pertobatan dan perihal datangnya Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah bukanlah tentang apa yang Allah lakukan sementara manusia berdiri secara pasif; juga bukan tentang usaha manusia membangun Kerajaan itu, sementara Allah hanya melihat dan mengawasi secara pasif. Kerajaan Allah itu bersifat performatif, performa Allah di dalam dunia secara nyata yang di dalamnya gereja berpartisipasi secara aktif.
Khotbah Yesus di Galilea merupakan panggilan keras orang aktif bertindak, yaitu menyambut datangnya Kerajaan Allah dan mengambil bagian di dalamnya, yaitu dengan hidup melakukan perbuatan baik. Kedatangan Yesus ke Galilea akan dipenuhi dengan demonstrasi perbuatan baik sebagai manisfestasi kehadiran Kerajaan Allah. Persoalannya, bagaimanakah Yesus mengklaim bahwa dalam diri-Nya Kerajaan Allah sudah datang, sementara kejahatan masih terjadi di dalam dunia?. Seberapa efektif pemberlakuan pemerintahan Allah di dalam dunia, sementara banyak orang tidak menaati Allah yang memerintah?.
Pemerintahan Allah mencakup aspek non directive providensia (pemeliharaan Allah secara tidak langsung). Ia membagi ke dalam dua wilayah, kairos dan kronos. Dalam wilayah kairos Allah adalah the single cause of everything. Sedangkan di dalam kronos Allah tidak lagi menjadi penentu utama dari segala sesuatu. Kehendak dan ketetapan Allah tidak diikuti oleh manusia. Ini pun terjadi dalam kemahatahuan-Nya. Amin.
Diringkas dari rancangan khotbah Minggu ke-3 tahun 2023 Sinode GKMI
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024