“HILANG DAN DIDAPAT KEMBALI”

—- No.: 4/1/XXIV/2023 | Minggu, 22 Januari 2023 | Bahan: Lukas 15:11-32 —

Lukas pasal 15 ini menulis “kehilangan” sampai tiga kali, yaitu domba, dirham dan anak yang hilang. Dari seratus domba hilang satu, kemudian dari sepuluh dirham hilang satu, sampai pada akhirnya dua anak “hilang” satu.

Dikisahkan ada dua orang anak laki-laki, si sulung dan si bungsu. Anak bungsu berani meminta hak warisan kepada bapanya. Setelah diberikan hak-haknya si anak bungsu pergi meninggalkan bapanya. Ia menghambur-hamburkan uangnya sampai pada akhirnya ia kehabisan uang dan memutuskan untuk kembali kepada bapanya.

Apakah hanya si bungsu yang “hilang?” secara fisik, benar demikian. Ia pergi meninggalkan bapanya. Bila kita cermati ternyata anak sulung juga punya masalah serius dalam kaitannya dengan “hilang.” Ia terjebak dalam kesombongan dalam moral. Merasa diri lebih baik dari adiknya. Dapat dikatakan kesalahannya ialah kesalehannya. Segala perbuatan baiknya menghalanginya untuk menerima “keburukan” adiknya. Padahal sebenarnya urusan harta warisan adalah hak bapanya. Kita dapat mengatakan bahwa dua anak ini sebenarnya sama-sama terhilang dalam versi yang berbeda. Hati dari kedua anak ini sama-sama memberontak terhadap otoritas bapanya dan ingin bapanya menuruti kemauan mereka. Si bungsu melakukan pemberontakan dengan cara yang sangat buruk sementara si sulung dengan cara menjadi “anak yang baik.”

Perumpamaan anak yang hilang ini memberikan kesan bahwa tidak ada upaya untuk mencari anak yang hilang. Bandingkan dengan domba dan dirham yang hilang, ada upaya untuk mencarinya. Si bungsu dengan kesadaran dan pengakuan dosanya datang kembali kepada bapanya. Sedangkan si sulung yang merasa dirinya baik tidak ikut pesta yang diadakan bapanya.

Sebenarnya siapakah yang dimaksud dengan “terhilang?” Lukas 15:1-2 menjelaskan bahwa si bungsu mewakili para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Sedangkan si sulung mewakili orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang memberontak dengan cara yang “baik.”

Mari kita memeriksa hati kita. Apakah kita termasuk yang “hilang?” Bila benar, segera datang kepada Yesus. Hati-Nya selalu terbuka untuk menerima kita kembali dengan kasih. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *