“LAPAR DAN HAUS AKAN FIRMAN TUHAN”

—- No.: 7/2/XXIV/2023 | Minggu, 12 Februari 2023 | Bahan: Amsal 8:11 —

Di zaman ini, ada semakin banyak orang yang lapar dan haus akan harta kekayaan. Banyak orang berlomba-lomba mencari cuan dengan cara yang mudah, bahkan menghalalkan segala cara agar bisa semakin cepat kaya. “Mengemis” menjadi salah satu hal yang digandrungi banyak orang karena dianggap merupakan cara yang mudah untuk mendapat uang. Contoh nyatanya adalah fenomena “mengemis secara online” malalui berbagai platform media sosial yang sudah dianggap biasa saja. Tak heran kalau ada semakin banyak orang yang menjauh dari Tuhan, karena terlalu sibuk mencari “Permatanya” di dunia ini.

Mengejar harta kekayaan dan mencintai “Permata” merupakan hal yang wajar dan sudah biasa bagi dunia ini. Namun firman Tuhan mengatakan suatu hal yang tidak biasa, bahwa ada sesuatu yang jauh lebih berharga dari permata. Amsal 8:11 mengatakan bahwa yang paling berharga di dunia ini bukanlah permata atau segala kekayaan. Ada sesuatu yang jauh lebih penting daripada permata, kemewahan dan kekayaan. Hal itu adalah Hikmat. Namun apa yang sebenarnya firman Tuhan maksudkan dengan “Hikmat” ini?

Di dalam Perjanjian Lama, Hikmat seringkali berbicara tentang kebijaksanaan, sebuah kemampuan untuk hidup bijaksana dengan tajam membedakan yang baik dan yang buruk. Namun, ketika berbicara tentang Hikmat, kita tidak berbicara tentang kecerdasan atau intelektual. Sebab Amsal 9:10 mengatakan, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Hikmat berbicara tentang sebuah bentuk pengenalan akan Tuhan yang terlihat dalam cara hidup yang takut akan Tuhan dan mengikuti pimpinan-Nya. Pengetahuan dapat kita pelajari, pengalaman dapat kita cari, tetapi Hikmat hanya bisa kita dapatkan dari sang Ilahi. Karena, hanya Tuhanlah yang dapat memberikan hikmat, dari mulut-Nya lah datang pengetahuan dan kepandaian (Amsal 2:6). Dengan demikian, ketika kita berbicara tentang Hikmat kita tidak bisa memisahkannya dari Yesus Kristus, sang Hikmat Allah itu sendiri.

Firman Tuhan dalam 1 Korintus 1:24 mengatakan, “tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Hikmat di dalam Perjanjian Lama mengalami pemenuhannya dan terwujud nyata di dalam pribadi Yesus Kristus. Umat Allah di masa Perjanjian lama masih menerka-nerka bagaimana wujud nyata dari Hikmat itu, akan tetapi kini umat Allah dapat melihat dan mengenal sang Hikmat Allah yang telah menjadi manusia. Sebab itulah, kita akan dapat mengerti seperti apa Allah itu, bagaimana pola pikir-Nya, dan apa kehendak-Nya di dalam setiap kehidupan manusia, ketika kita melihat-Nya melalui Kristus, sang Hikmat Allah yang berinkarnasi.

Ketika Amsal 8:11 mengatakan “Karena hikmat lebih berharga dari pada permata,” sama artinya dengan “Karena Kristus lebih berharga dari pada permata.” Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang jauh lebih penting dan lebih berharga daripada Yesus sendiri. Seperti yang rasul Paulus jelaskan dalam Kolose 2:3, “sebab di dalam Dialah (Kristus) tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.” Jadi, di tengah zaman yang penuh dengan jerat godaan serta tipu muslihat Iblis ini, jangan sampai kita terhasut Iblis dan terfokus kepada harta kekayaan dan permata dunia ini. Carilah Kristus! Hauslah akan sang kebenaran itu, laparlah untuk semakin mengenal sang Hikmat Allah yang kini kita bisa lihat, pahami dan mengerti. Rindulah untuk hidup semakin serupa dengan-Nya. Sebab firman Tuhan berkata, “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Matius 5:6).

Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *