“KESABARAN”

—- No.: 10/3/XXIV/2023 | Minggu, 5 Maret 2023 | Bahan: Mazmur 37:7 —

Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. (Mazmur 37:7). Nantikanlah, dari kata hayil yang berarti menunggu dengan penuh kerinduan. Dalam bahasa Indonesia, kata ini berpadanan dengan kata sabar. Hayil mempunyai arti kata lain, yaitu menggeliat kesakitan saat bersalin; melahirkan; berduka, tersiksa; bersusah payah. Kata sabar ternyata berarti dari dua sisi, rindu tetapi juga sakit.

Dalam filosofi bahasa mandarin, sabar terdiri dari dua huruf, yaitu Ren dan Nai. Ren merupakan gabungan dari dua huruf Dao (pisau) dan Xin (hati). Sementara Nai terdiri dari Er (dan) dan Cun (inci). Sabar menggambarkan sebilah pisau tertusuk di atas hati dan seinci demi seinci menusuk ke dalam atau mengiris. Dalam kondisi yang seperti itu harus tetap bertahan, itulah sabar

Memahami arti kata sabar di atas, maka tidak bisa dikatakan bahwa ini adalah tindakan pasif, sebaliknya justru memperlihatkan tindakan aktif menerima dalam keadaan yang susah/penderitaan. Di sini kita mendapati bahwa kesengsaraan/kesusahan dipakai untuk membentuk/memurnikan kesabaran dari orang yang mengalaminya.

Mengapa kesabaran itu perlu? Dari Mazmur 37:7 didapati bahwa kesabaran akan memampukan melihat akhir hidup orang yang jahat. “Jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.” Kesabaran akan memampukan orang percaya untuk melihat jauh ke depan. Bukan hanya melihat yang nikmat pada saat ini padahal itu hasil dari kejahatan tetapi lebih dari itu adalah bahwa orang jahat akan mempunyai akhir yang tidak baik. Dapat dikatakan, orang yang sabar, meskipun ditipu ia tidak akan membalas menipu sebab ia tahu akhir dari kehidupan orang jahat.

Berbicara kesabaran, pandangan kita tidak boleh lepas dari Kristus yang telah menderita bagi kita semua. IA dicaci maki tetapi tidak membalas dengan mencaci maki. IA menderita tetapi IA menyerahkan kepada DIA yang menghakimi dengan adil. Kesabaran akan memampukan kita menikmati persekutuan penderitaan Kristus supaya memberi hidup kepada orang lain. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *