“DIBENARKAN OLEH KARENA IMAN”

—- No.: 24/6/XXIV/2023 | Minggu, 11 Juni 2023 | Bahan: Galatia 3:1-14 —

Apa yang kita pikirkan, ketika melihat seseorang yang sedang digendong oleh seorang pemadam kebakaran, lalu dia minta turun di tengah jalan dan ingin berlari sendiri melewati kobaran api yang ada di hadapannya? Kira-kira inilah yang sedang dilakukan oleh Jemaat Galatia pada waktu itu. Mereka yang notabenenya telah diselamatkan oleh Kritus dan menerima Roh Kudus, sekarang dengan arogannya menyatakan bahwa mereka mau meneruskan perjalanan dengan kekuatannya sendiri, dengan melakukan hukum Taurat, seakan-akan mereka mampu mencapai keselamatan akhir dengan kemampuannya sendiri. Tak heran jika Paulus memulai bagian yang kita renungkan hari ini dengan berkata, “Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu?” (3:1).

Istilah “bodoh” dalam Alkitab bukanlah berkaitan dengan “Kepintaran” seseorang.  Bodoh dalam Alkitab disebabkan karena kesalahan pola pikir atau pola pikir yang menyimpang, bukan karena IQ yang rendah. Dan orang-orang Galatia menjadi bodoh karena mereka sedang terpesona dengan suatu ajaran yang salah. Pada waktu itu ada sekelompok pengacau di Galatia mengajarkan bahwa agar mereka bisa diperhitungkan sebagai “anak-anak Abraham”, anggota jemaat Galatia harus mengikuti hukum Taurat dan disunat. Sebab itulah Paulus menangkal pernyataan ini dan menyatakan bahwa Abraham percaya sebelum disunat, dan Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi, anak-anak Abraham yang sesungguhnya adalah mereka yang “Percaya kepada Allah” bukan mereka yang melakukan sunat dan Taurat. Tak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat, karena memang tidak ada yang sanggup melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam Taurat. Sebab itulah kita yang adalah manusia berdosa ini memerlukan penebusan oleh Kristus Yesus, sehingga tanpa hukum Taurat pun setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat dibenarkan dan menerima Roh Kudus.

Saat ini, masih banyak orang yang bergantung kepada kekuatan sendiri untuk diterima oleh Tuhan. Mereka berusaha berbuat baik, banyak beribadah dan beramal, dengan harapan bahwa Tuhan akan menerima dan membenarkan mereka. Namun itu adalah suatu kemustahilan. Jika ada orang yang bisa diselamatkan dan dibenarkan oleh Allah dengan usaha dan kekuatan mereka sendiri, maka Kristus tidak perlu mati disalib. Sebab itulah, mereka perlu mendengar tentang Injil Kristus, dan kita perlu membawa kasih karunia Kristus kepada mereka. Selain itu, bagi kita yang sudah percaya kepada Kristus, terkadang kita lupa bahwa Allah sudah menerima kita dan tidak ada yang bisa membuat Dia lebih mengasihi kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah terus hidup di dalam kasih itu, dengan iman kepada Kristus dan tuntunan Roh Kudus.

Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *