“BIARKAN ANAK-ANAK ITU DATANG KEPADA-KU”

—- No.: 29/7/XXIV/2023 | Minggu, 16 Juli 2023 | Bahan: Matius 19:13-15 —

Yesus membawa kisah pada Matius 19:13-16 ini dengan sikap yang Ia tunjukkan begitu baik dan lembut. Bagi para murid anak-anak hanya hidup mengganggu dan merepotkan saja, itu sebabnya dalam perikop ini pun ditunjukkan bagaimana sikap para murid yang marah terhadap orang-orang yang membawa anak-anaknya untuk mendekati Yesus (ayat 13).  Tindakan para murid pasti mengecewakan anak-anak dan orangtuanya. Yesus yang tanggap, peduli dan memperhatikan kejadian itu, tidak membiarkan hal itu berlangsung lama. Yesus menegur pada murid agar tidak menghalangi mereka untuk datang kepada-Nya (ayat 14). Yesus sendiri yang menegaskan bahwa mereka-mereka inilah yang adalah empunya kerajaan sorga.

Masuk surga itu berat syaratnya, hanya seorang yang menjadi seperti anak kecil yang memiliki kerajaan sorga, hanya dengan perbuatan baik bahkan tidak menjamin seseorang dapat masuk surga, oleh sebab itu melalui perikop ini, kita bisa belajar dari Yesus dalam mengasihi dan memberkati anak-anak. Anak-anak memiliki kerendahan hati dan ketulusan hati untuk mau menerima kuasa Allah.

Bagi Yesus anak-anak adalah hadiah yang berharga untuk dijaga dan dirawat, Yesus menghadirkan anak-anak dalam keluarga adalah sebagai tanda istimewa dari kasih-Nya dalam pernikahan. Dari anak-anak juga orangtua menerima berkat istimewa. Oleh sebab itu penting sekali pada masa kecilnya mereka memiliki hubungan yang berbuah di dalam Tuhan.

Anak sangat bernilai di mata Tuhan karena itu Dia memerintahkan para orangtua untuk melindungi, menjaga dan merawat mereka dengan baik sebagai hadiah istimewa dari Tuhan.

Tuhan mau mempunyai hubungan yang asli dengan anak-anak-Nya, itu sebabnya Tuhan menggambarkan bagaimana anak-anak masuk kehadirat-Nya dan menikmati kebersamaan dengan Dia, ungkapan sayang Tuhan kepada anak-anak cukup mengungkapkan kalau mereka perlu menerima disiplin. Terlepas dari cara-Nya menyediakan, ungkapan sayang Tuhan menunjukkan tentang hasrat kasih-Nya akan anak-anak. Tuhan senang dengan kealamiahan dan karakter anak, Alkitab dengan jelas menyampaikan bahwa karakter seperti ketulusan, kerendahan hati, kenaifan, kerentanan dan kesederhanaan adalah kualitas yang ada di dalam diri anak-anak dan Tuhan menganggapnya bernilai (Matius 18:3; 19:14). Amin.

Diringkas dari rancangan khotbah bulan keluarga sinode GKMI tahun 2023

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *