“KELUARGAKU SORGAKU”

—- No.: 31/7/XXIV/2023 | Minggu, 30 Juli 2023 | Bahan: Kolose 3:16 – 4:1 —

Bunda Teresa pernah berkata, “Jika anda ingin membawa kebahagiaan ke seluruh dunia, pulanglah dan cintai keluarga anda.” Sesungguhnya, inilah juga tugas yang di berikan kepada kita sebagai para pengikut Kristus. Sayangnya, banyak anak-anak Tuhan yang terlalu fokus menyebarkan kasih bagi orang-orang di luar sana, namun malah mengabaikan orang-orang yang ada di dalam rumahnya. Padahal, Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk memberitakan injil Kristus dan mengasihi orang-orang yang jauh dari kita, melainkan juga terlebih dulu mengasihi mereka yang ada di rumah – orang-orang terdekat kita.

Tak bisa dipungkiri bahwa keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Keluarga adalah “gereja kecil” yang seharusnya menjadi awal seseorang mengenal perkataan Kristus. Keluarga Kristen haruslah menjadi tempat yang pertama bagi anak-anak untuk mendengar firman Tuhan dalam hidupnya. Namun tidak berhenti di sana, keluarga juga seharusnya menjadi tempat pertama dan utama bagi kebenaran dan keadilan ajaran Kristus dipraktekkan. Sebab itulah, di dalam nasihatnya kepada jemaat Kolose, rasul Paulus mengingatkan bahwa ada tiga hal penting yang harus ada di dalam keluarga-keluarga Kristen. Yang pertama, perkataan Kristus adalah sumber perbuatan kasih di dalam keluarga Kristen (ayat 18-19). Kemudian firman Tuhan juga harus menjadi sumber pengajaran di dalam keluarga (ayat 20-21), dan bukan hanya menjadi sumber kasih dan pengajaran saja, firman Tuhan juga harus menjadi dasar dalam bekerja / melayani bagi setiap anggota keluarga Kristen (ay. 22-23).

Di dalam sebuah keluarga, seorang suami harus benar-benar menunjukkan kasihnya kepada istrinya. Dan bersamaan dengan itu, istri pun harus tunduk kepada suaminya. Demikian juga ketika orangtua mengajarkan anak-anaknya perkataan Kristus yang berupa perintah dan larangan, harus dilakukan dengan bijak dan lemah lembut. Dan para anak pun harus menghormati dan menghargai orang tua mereka. Tidak boleh ada perkataan yang merendahkan ataupun menimbulkan sakit hati dalam keluarga. Dengan demikian, ketika Firman Tuhan (perkataan Kristus) itu dibaca, dipahami, dihayati bahkan dinyanyikan, maka pikiran, perkataan dan perbuatan orang Kristen pasti akan berdasarkan ajaran Kristus. Dan ketika firman Tuhan menjadi dasar dari setiap interaksi yang terjadi dalam keluarga, keluarga Kristen bukan hanya menjadi sorga bagi setiap anggotanya, namun juga lebih jauh lagi dapat menjadi berkat bagi lingkungan di sekitarnya. Kiranya Tuhan dapat menolong kita, agar setiap keluarga kita dapat menjadi sorga bagi setiap anggotanya, di mana mereka merasa begitu dicintai, dihargai, dan dilindungi sama seperti apa yang Tuhan telah lakukan kepada kita. Soli Deo Gloria.

Oleh: Sdr. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *