“MANUSIA BARU, ANAK-ANAK TERANG”
by Pdt. Eddy SS
—- No.: 32/8/XXIV/2023 | Minggu, 6 Agustus 2023 | Bahan: Efesus 4:17-5:21—
Berbicara tentang manusia baru adalah bicara perihal manusia yang mendengar dan merespons panggilan Allah. Allah yang penuh anugerah mengundang semua orang berdosa untuk menerima keselamatan yang disediakan di dalam Kristus Yesus. Undangan ini ialah karya Allah.
Bagi Paulus, manusia baru adalah ia yang telah berpartisipasi atau menjadi satu (symphytoi gegonamen) dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Ia telah mati bagi dosa (bersama Kristus) dan mengalami kuasa kebangkitan (bersama Kristus). Oleh karena itulah, bagi manusia baru, tubuh dosa telah kehilangan kuasanya, dan digantikan dengan keberadaan baru untuk menyatakan perbuatan-perbuatan baik dari Allah yang bermanfaat bagi sesama. Dalam kerangka itulah Paulus mengirimkan nasihatnya kepada jemaat Efesus.
Umat Efesus sebelumnya adalah orang-orang bukan Yahudi yang tidak mengenal Allah sebelum mereka mengenal Kristus. Namun, sekarang mereka telah mengenal Kristus dan kebenaran-Nya yang mendorong mereka menanggalkan cara hidup yang dahulu, dan tampil dengan karakter sebagai manusia baru. Allah telah melahirkan-barukan mereka dalam karya Kristus, biarkanlah Roh-Nya menolong mereka hidup dengan cara dan gaya yang baru, yaitu menyatakan pekerjaan baik yang telah Allah persiapkan sebelumnya bagi mereka.
Dengan meneladan dan menjadi penurut-penurut Kristus, umat menjadi berkat (menjadi terang) bagi sesama. Setelah di 5:3-7 Paulus memberikan catatan negatif yang menjadi tanda manusia lama, di 5:8-14 Paulus menulis perilaku positif yang menjadi tanda manusia baru. Dahulu umat berada di dalam kegelapan, namun sekarang, melalui hubungan dengan Kristus, umat menjadi anggota kerajaan terang. Umat menjadi anak terang. Sebagai anak terang, umat tidak lagi berpartisipasi dalam perbuatan kegelapan, melainkan berupaya menyenangkan Tuhan. Konklusinya ada di ayat 14, Itulah sebabnya di-katakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Alasan utama bagi umat untuk tidak terlibat dalam perilaku kegelapan, bukan terletak kepada hukuman Allah kelak, karena setelah umat menerima Kristus, umat tidak lagi berada di jangkauan hukuman Allah, melainkan mengalami belas kasihan dan anugerah-Nya, melainkan terletak kepada perubahan keberadaan, dari gelap menjadi terang. Amin.
Diringkas dari rancangan khotbah bulan keluarga Sinode GKMI.
Oleh: Pdt. Eddy SS
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024