“MENGASIHI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI, JIWA DAN KEKUATAN”

—- No.: 40/10/XXIV/2023 | Minggu, 1 Oktober 2023| Bahan: Ulangan 6:4-5 —

Dalam doanya tiap pagi, orang Yahudi mengucapkan: “Dengar hai Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!” Apa yang diucapkan orang Yahudi dalam doa nya menandakan bahwa teks yang kita renungan pada saat ini begitu pentingnya dalam kehidupan orang Israel. Mereka senantiasa diingatkan bahwa YHWH (baca: TUHAN) adalah bagian yang terutama dalam kehidupan mereka, Allah itu esa.

Bangsa-bangsa lain yang mempercayai allah yang banyak (politeisme) dan ada pula yang mempercayai satu allah yang melebihi allah-allah yang lain (henoteisme). Sedangkan Israel mempercayai Allah yang satu-satunya, bukan yang nomor satu. Tidak ada allah yang lain, hanya YHWH satu-satunya Allah bagi Israel.

Sebagai orang percaya, kita harus menempatkan Allah sebagai satu-satunya Tuhan, bukan Allah yang nomor satu. Tidak ada allah-allah lain. Pertanyaannya, bagaimana kita mengakui bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah bagi kita? Dengan jelas, Tuhan mengatakan: “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” Kata “segenap” (all) diulang sebanyak tiga kali, menunjukkan penekanan yang perlu mendapat perhatian serius. Mengasihi dengan segenap hati sebenarnya mewakili seluruh keberadaan kita, termasuk di dalamnya jiwa dan kekuatan. Dapat dikatakan bahwa hati, jiwa dan kekuatan merupakan penekanan dari pentingnya mengasihi yang artinya sama. Hal ini diperkuat dengan teks dari Markus 12:10, dimana Tuhan Yesus mengutip ayat ini dan menambahkan “segenap akal budi.” Penekanan bagaimana seharusnya mengasihi Tuhan yang satu-satunya, tidak ada yang lain.

Dengan mengasihi Tuhan yang satu-satunya, apakah itu berarti kita tidak boleh mengasihi pasangan? keluarga? pelayanan? pekerjaan? dan lainnya? Mengasihi Tuhan yang satu-satunya artinya segala sesuatu yang kita lakukan dalam pengertian kasih kepada Tuhan yang satu-satunya sudah tentu itu tepat. Hal-hal di tas bukan menjadi urutan kasih setelah Tuhan yang nomor satu, tetapi mengasihi Tuhan yang satu-satunya diekspresikan dengan mengasihi pasangan, keluarga, pelayanan, pekerjaan dan lainnya. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *