“RENCANA TUHAN LAH YANG JADI”

—- No.: 44/10/XXIV/2023 | Minggu, 29 Oktober 2023| Bahan: Kisah Para Rasul 19:21-22 —

Dari ayat ini, kita dapat mengetahui rencana Paulus bahwa ia mau pergi ke Yerusalem dan Roma. Ia membuat rencana ini setelah menjadi bagian dan saksi dari pekerjaan Tuhan di Efesus. Banyak orang mendengar tentang Yesus dan banyak orang mengalami kesembuhan. Rencana ini tampaknya rencana yang baik. Pergi ke Yerusalem memberi laporan kepada para rasul tentang pekerjaan Tuhan yang luar biasa di Asia, kemudian pergi ke Roma ibukota kekaisaran Roma, pusat peradaban dan batas wilayah akhir yang perlu dimenangkan oleh Injil.

Untuk mempersiapkan rencana ini, Paulus mengutus 2 mitra pelayanannya: Timotius dan Erastus untuk pergi ke Makedonia sementara ia tinggal lebih lama lagi di Efesus. Semua berjalan baik, ia tidak mengharapkan kejutan.

Namun, bila melanjutkan pembacaan firman, kita mengetahui bahwa ada orang yang tidak suka melihat kebangunan rohani yang telah melanda Efesus. Untuk menghentikan pekerjaan Tuhan ini, mereka berunjuk rasa yang berakhir dengan kekerasan. Tapi atas kasih karunia Allah, Paulus selamat dan dapat meninggalkan Efesus.

Kunjungan ke Makedonia berjalan baik, tetapi kunjungan ke Yerusalem tidak berjalan baik. Di Yerusalem, Paulus ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara selama dua tahun, sebelum akhirnya dipindahkan ke Roma untuk bisa naik banding di hadapan kaisar.

Ternyata perjalanannya, tidak berjalan sesuai rencana. Akhirnya ia nyangkut, pertama di Efesus kemudian di Yerusalem. Namun, rencana Tuhan berjalan baik. Rencana yang baik belum tentu rencana Tuhan. Bagian kita adalah membuat rencana yang baik. Harus mempersiapkan sebaik-baiknya. Tetapi kita harus fleksibel menanggapi perubahan yang terjadi di dalam perjalanannya. Ternyata perubahan yang terjadi adalah rencana Allah yang mengambil alih rencana kita. Seringkali perubahan adalah jalan Tuhan: mengubah langkah-langkah kita, sehingga kita tidak tiba di tempat yang kita inginkan tetapi tiba di tempat yang Tuhan inginkan.

Hal-hal yang tidak terduga terjadi, yang mengubah arah hidup kita. Dalam situasi seperti itu, pilihan hanya ada dua, yaitu melawan perubahan dan menolak hidup sesuai perubahan atau kita melepaskan rencana kita dan menerima rencana Tuhan. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *