“SUKACITA MARIA: DIPILIH”

— No.: 49/12/XXIV/2023 | Minggu, 3 Desember 2023| Bahan: Lukas 1:26-38 —

Enam bulan setelah Tuhan mengutus malaikat-Nya kepada Zakharia untuk memberitakan kelahiran Yohanes, Tuhan mengutus malaikat-Nya yang lain yang bernama Gabriel kepada Maria untuk memberitakan kelahiran Yesus Mesias. Perhatikan bahwa malaikat Tuhan hanya menjumpai Zakharia dan Maria. Mengapa demikian, jawabnya adalah karena Allah akan menampakkan diri bila perlu. Tuhan tidak mengutus kepada Elisabet karena tidak ada kepentingan untuk itu, tetapi Tuhan harus mengutus malaikat yang lain kepada Yusuf karena ia tidak mempercayai perkataan malaikat yang menjumpai Maria.

Perjumpaan Maria dengan malaikat boleh dikatakan membuat hidup Maria jadi lebih susah. Ia sudah bertunangan dengan Yusuf, dalam budaya mereka pertunangan itu sama mengikatnya seperti pernikahan. Masa pertunangan adalah sebuah komitmen untuk menikah dan persiapan untuk pernikahan. Jadi, mengandung/hamil dimasa pertunangan, itu seperti bom yang meledakkan rencana pernikahan mereka dan menghancurkan hidupnya selama-lamanya. Namun sebagaimana kita melihat, Maria tetap teguh dan kuat menghadapi kesulitan hidupnya, bahkan ia bersukacita. Apa yang membuatnya demikian? Setidaknya ada dua alasan:

  1. Kata yang pertama yang keluar dari mulut malaikat kepada Maria adalah “salam” yang dapat diterjemahkan dengan berbahagialah, bersukacitalah. Perjumpaan Maria dan malaikat Tuhan bukan perjumpaan yang tegang dan serius. Ini perjumpaan yang penuh dengan kegembiraan. Nada yang gembira yang sama dapat kita dengar sewaktu malaikat menampakkan diri untuk memberitahukan kelahiran Yesus kepada para gembala. “Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa”. Mata Maria tertuju kepada Tuhan dan pekerjaan Tuhan dan tidak ada waktu mengasihani dirinya.
  2. Karena Maria dipilih dalam pekerjaan Tuhan

Maria dipilih bukan saja telah mendapat kasih karunia dari Tuhan tetapi Alkitab berkata ia sangat diperkenan. Maria tidak memikirkan kesukaran yang akan diderita, sebaliknya ia hanya memikirkan betapa berbahagianya, betapa diberkatinya dia, dipilih dari semua perempuan yang ada di bumi untuk mengandung putra Allah di dalam dirinya. Sukacita yang tiada taranya karena dipilih Allah. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *