“EBEN-HAEZER”

— No.: 53/12/XXV/2023 | Minggu, 31 Desember 2023| Bahan: 1 Samuel 7:2-14 —

Bagi bangsa Israel, tabut Tuhan merupakan kenyamanan dan jaminan kemenangan atas musuh-musuhnya. Israel yang tidak begitu besar tetapi dapat bertahan bahkan mengalahkan bangsa-bangsa yang lebih besar darinya. Semua ini karena adanya tabut Tuhan yang menyertai mereka. Andaikan mereka kalah, bukan karena tabut Tuhan tetapi lebih kepada ketidaktaatan mereka kepada Tuhan.

Pada kisah sebelumnya, Israel dikalahkan bangsa Filistin dan tabut Tuhan dibawa ke Filistin. Ini adalah kekalahan telak Israel atas Filistin. Tabut Tuhan yang selama ini diagung-agungkan oleh Israel, ternyata sekarang dibawa ke Filistin. Apa lagi yang dapat diandalkan Israel dalam menghadapi para musuh yang ingin menyerangnya? Tidak ada lagi. Sudah tentu ini adalah kekalahan yang telak bagi Israel dan rasanya sulit untuk bangkit lagi. Mereka harus merebut kembali tabut Tuhan, tapi bagaimana caranya? Israel tidak lagi mempunyai kekuatan. Tabut yang menjadi simbol kehadiran Tuhan sudah tidak ada lagi.

Tabut Tuhan tetaplah milik Tuhan. Ketika berada di Filistin, Tuhan justru menghukum orang Filistin dengan hebat. Sampai mereka ketakutan dan mengembalikan tabut Tuhan kepada Israel. Singkat cerita, tabut sekarang berada di Kiryat-Bearim selama dua puluh tahun, dan selama itulah orang Israel mengeluh pada Tuhan. Tuhan tidak lagi menyertai mereka, Tuhan tidak hadir bersama mereka.

Samuel tampil untuk mewartakan pertobatan bagi Israel agar perkenanan Tuhan kembali boleh mereka dapatkan. Hal ini disambut baik oleh orang Israel. Maka berkumpullah orang Israel di Mizpa untuk mengaku dosa dan berpuasa, menyesali atas segala dosa-dosa yang telah mereka lakukan.

Orang Filistin yang mengetahui orang Israel berkumpul di Mizpa mengira bahwa Israel mengumpulkan kekuatan untuk menyerang mereka. Maka orang Filistin mendatangi Israel untuk menyerang mereka. Israel ketakutan karena mereka belum mempunyai kekuatan yang cukup untuk melawan Filistin. Di sinilah kehadiran dan penyertaan Tuhan dinyatakan. Tuhan mengacaukan pasukan Filistin sehingga Israel memukul kalah orang Filistin.

Darimana kekuatan Israel? Beribadah kepada Tuhan. Inilah kekuatan yang sebenarnya dari Israel, bukan pasukan yang hebat atau pun kuat. Kekuatan Tuhanlah yang menopang mereka semua. Rasa syukur ini ditandai oleh Samuel dengan sebuah batu yang didirikan dan menamainya Eben-Haezer. Artinya: “Sampai di sini Tuhan menolong kita.” Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *