“TIDAK ADA KELUARGA YANG SEMPURNA”

— No.: 4/1/XXV/2024 | Minggu, 28 Januari 2024| Bahan: Roma 8:22-24 —

Ferdinand Lundberg, penulis The Coming World Transformation, yang menyatakan the family is: “… near the point of complete extinction.” (keluarga sedang: mendekati titik kepunahan total). Terkesan berlebihan, dan juga mengagetkan. Di masa depan tidak ada lagi keluarga. Tidak ada lagi harapan. Prediksi yang pesimistis. Namun sejujurnya, apa yang terjadi telah membenarkan kekhawatiran tersebut. Peningkatan data statistik perceraian yang signifikan. Anak-anak yang kehilangan salah satu orang tua mereka setelah perceraian semakin tinggi. Pertumbuhan keluarga dengan orang tua tunggal juga tidak kalah rendah. Kegagalan pada pernikahan kedua dan ketiga setelah perceraian pertama tidak bisa dipandang enteng. Begitu pun dengan pertumbuhan keluarga campuran yang menggabungkan anak-anak dari hasil pernikahan sebelumnya ke dalam rumah tangga baru makin marak.

Orang percaya yang diajar dan dibekali sebelum pernikahan tidak luput dari masalah keluarga. Tidak otomatis bebas dari permasalahan keluarga meskipun bergereja. Pasangan-pasangan Kristen yang terlihat baik-baik saja tetapi itu tidak berarti tidak ada masalah, bahkan dapat dikatakan hampir semua pernikahan Kristen punya masalahnya masing-masing. Perbedaan latar belakang keluarga, masalah uang, temperamen yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, seksualitas, hubungan dengan mertua, dan masa depan/pendidikan anak-anak seringkali menjadi masalah yang makin kompleks dan rentan terhadap gagalnya sebuah keluarga. Masalah yang ada sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada yang sempurna.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan realitas masalah keluarga seperti orang merasa sakit bersalin. Realitas setiap orang berdosa, ketidaksempurnaan manusia, juga menunjukkan kepada kita bahwa setiap rumah tangga mempunyai masalah. Pribadi-pribadi dalam rumah tangga berpotensi menjadi pemicu kehancuran pernikahan. Apakah tidak ada jalan keluar? Rasul Paulus mengatakan bahwa “Roh membantu kita dalam kelemahan kita” (Roma 8:26). Di tengah segala permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga/pernikahan ada jalan keluar melalui Roh Kudus yang membantu dalam kelemahan rumah tangga. Seperti halnya Tuhan menciptakan manusia dan mempercayakan pengelolaan bumi kepadanya tetapi manusia gagal karena melakukan dosa. Tuhan Yesus diutus untuk menebus dosa manusia, Dia menanggung dosa kita di kayu salib agar kita mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran. Tuhan memanggil kita untuk membawa masalah keluarga kepada-Nya dan Dia akan memulihkan. Amin.

Oleh: Pdt. Eddy SS

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *