“MITOS YANG DAPAT MENGHANCURKAN PERNIKAHAN”
by Pdt. Eddy SS
— No.: 14/4/XXV/2024 | Minggu, 7 April 2024| Bahan: 1 Timotius 4:7 —
Rasul Paulus memberikan pesan penting kepada Timotius untuk terus bertumbuh dan kuat dalam iman dalam menghadapi gempuran akan mitos-mitos yang dipercaya pada saat itu, yaitu “Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.” Mitos-mitos tersebut masuk ke semua lini kehidupan termasuk di dalamnya adalah pernikahan.
Setidaknya ada enam mitos yang bisa menghancurkan pernikahan, yaitu: pertama, mitos orang sempurna. Laki-laki tampan menikah dengan perempuan cantik dan mendapatkan anak yang baik. Mereka hidup serba kecukupan. Inilah gambaran dari orang yang sempurna. Masalahnya adalah tidak ada manusia sempurna, semua orang punya masalah dan tetap saja sebagai orang berdosa.
Kedua, mitos bahwa ada orang sempurna di luar sana. Pasangan melihat ada orang yang sempurna di luar pernikahannya. Hancurnya pernikahan karena ia menginginkannya. Padahal sebenarnya tidak ada orang yang sempurna, termasuk dirinya sendirinya. Mitos Ketiga, yaitu bahwa setiap orang yang terlihat bahagia berarti bahagia. Apa yang nampak tidak selalu sesuai isinya. Begitu pun dengan pernikahan, masalah tidak terhindarkan tetapi mampu menampilkan kebahagiaan kepada orang lain. Hal ini diperburuk dengan tampilan media yang hanya memberitakan hal-hal yang membahagiakan pernikahan.
Keempat, mitos agama. Menikah dengan agama apapun adalah sama saja. Bagi pernikahan Kristen, datang kepada Yesus maka semua masalah pernikahan akan beres dalam waktu singkat. Pernikahan membutuhkan terang Kristus yang mempersatukan pernikahan. Benar, datang kepada Yesus masalah dapat diselesaikan tetapi tidak selalu seketika seperti sulap. Biasanya masalah keluarga akan terselesaikan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan iman mereka.
Mitos kelima, mitos ketidakcocokan. Orang lebih mudah menerima atau memaklumi ketidakcocokan dalam masa sebelum menikah. Tetapi ini sulit diterima setelah menikah. Yang seharusnya dilakukan adalah mengerti pasangan bukan memperlebar ketidakcocokan.
Keenam, mitos harga diri rendah. Tidak ada pasangan yang sama persis kedudukan derajatnya, kepandaiannya atau pun kemampuannya. Pasti ada salah satu yang rendah. Ini bukan alasan untuk gagalnya sebuah pernikahan. Amin.
Oleh: Pdt. Eddy SS
Recommended Posts
“PERSEMBAHAN ROHANI DARI IMAMAT KUDUS”
November 14, 2024
“TUHAN, KEADILAN KITA”
November 07, 2024
“DIUTUS UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR BAIK”
November 01, 2024