“KETIKA LIDAH-LIDAH API BERTEBARAN”

— No.: 20/5/XXV/2024 | Minggu, 19 Mei 2024| Bahan: Kisah Para Rasul 2:1-13 —

Bapak, Ibu, rekan-rekan. Selamat pagi. Salam Sejahtera.

Apakah di antara kita ada yang pernah melihat angin? Ataukah ada yang pernah melihat panas? Kita tidak pernah melihat angin ataupun panas tetapi kita bisa merasakan bagaimana kekuatan angin dan panas tersebut.

Turun-Nya Roh Kudus saat Hari Raya Pentakosta (hari ke-50 setelah Paskah) merupakan pemenuhan janji Tuhan Yesus sebelum Ia naik ke Surga.

Dalam Yohanes 14:15-17, Tuhan Yesus berpesan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”

Roh Kudus bebas menyatakan diri-Nya dalam berbagai wujud. Saat Yesus dibaptis Yohanes, Roh Kudus menyatakan diri seperti burung merpati (Matius 3:16; Yohanes 1:32). Dalam peristiwa pada hari Pentakosta tersebut, Roh Kudus menyatakan diri-Nya dalam wujud “lidah-lidah seperti nyala api.”

Api ini mengingatkan kita terhadap penglihatan Yehezkiel, “api yang berkilat-kilat dan dikelilingi sinar” (Yehezkiel 1:4). Allah kita adalah api yang menghanguskan (Ibrani 12:29), semak duri yang menyala (Keluaran 3:2), tiang api (Keluaran 14:24). Api ini melambangkan penyucian dan pemisahan orang-orang percaya kepada Allah bagi pekerjaan memuliakan Kristus dan bersaksi bagi Dia. Selain itu, terdapat penyataan lahiriah lain tentang “tiupan angin keras” yang memperlihatkan kuasa Allah yang hadir dan bertindak dengan suatu cara yang luar biasa (Yeremia 4:12).

Dalam Perjanjian Lama, Allah menunjukkan kehadiran-Nya dengan awan yang kelihatan seperti api (Bilangan 9:14-15). Kehadiran yang menyala-nyala ini memberikan penerangan dan pimpinan (Bilangan 9:17-23). Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Allah memimpin dan melindungi anak-Nya dengan Roh Kudus yang mendiami tubuh kita, “kemah tempat kediaman” dan “bait dari Allah yang hidup.” (2 Korintus 5:1; 6:16).

Pada saat Roh Kudus hadir, para Rasul juga tiba-tiba memiliki kemampuan untuk berbicara dalam berbagai macam Bahasa sesuai dengan yang hadir saat itu.

Di dunia ini, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengakui 206 negara yang terdiri 193 negara anggota, 2 negara pengamat dan 11 negara lain. Terdapat 7.394 Bahasa (yang jumlahnya semakin berkurang). Indonesia memiliki 1.331 suku bangsa (lebih 260 juta penduduk), dan terdapat 719 Bahasa (1 Bahasa Indonesia, dan 718 Bahasa Daerah).

Berdasarkan catatan Wycliffe Global Alliance, penduduk dunia diperkirakan 8,05 milyar. 736 Bahasa Alkitab (PL & PB) atau 10% Bahasa dunia). 1.658 Bahasa Perjanjian Baru (22,4% Bahasa dunia).

Saat ini, Roh Kudus sedang aktif berkarya di dunia ini dalam berbagai macam Bahasa, budaya, suku bangsa. Setelah jaman rasuli, Roh Kudus berkarya dalam kehidupan orang percaya. Menjadi Penolong mereka. Membantu berdoa. Menghibur dengan Persekutuan dan sukacita. Melawan keinginan daging. Memberi karunia. Roh Kudus berkarya di dalam hati orang yang belum percaya. Menginsafkan dunia terhadap dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8). Bersaksi tentang Kristus (Yohanes 15:26).

Jika seseorang dipenuhi Roh Kudus, maka Roh Kudus akan menjadikannya “Lahir Baru,” menguduskan hidupnya (hidup kudus), membuatnya memiliki kemampuan untuk menjunjung tinggi Firman Allah, mendorongnya untuk mampu (berani) melaksanakan kehendak Allah, memimpinnya untuk berkarya dalam pemberitaan Kabar Baik, dan berkarya dalam Pembangunan Jemaat.

Kita perlu mengingat tentang Firman Tuhan, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).

Tuhan Yesus memberkati kita dalam menikmati kegiatan sehari-hari bersama dengan penyertaan Roh Kudus. Selamat merayakan Hari Raya Pentakosta!

Oleh: Pnt. Anton Sri Probiyantono

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *