“BERITAKAN INJIL DAMAI SEJAHTERA”

— No.: 21/5/XXV/2024 | Minggu, 26 Mei 2024| Bahan: Matius 24:3-14, Efesus 6:15 –

“Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Yesus menjawab pertanyaan murid-Nya ini dengan menyampaikan bahwa akan ada tanda-tanda umum menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali. Dan tanda-tanda tersebut adalah akan adanya penyesatan, peperangan terjadi di mana-mana, akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat (Ayat 4-7). Bahkan akan ada penyiksaan terhadap para pengikut Kristus. Orang-orang percaya akan dibenci dan bahkan dibunuh (ayat 8-9). Saudaraku, bukankah apa yang Tuhan Yesus sampaikan mengenai tanda kedatangannya ini mulai digenapi satu persatu?

Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia ini, Ia datang dengan sebuah misi. Yesus hidup dengan mengemban misi itu, mati untuk menyelesaikan misi-Nya, dan meninggalkan para murid-Nya, termasuk kita semua yang mengikut-Nya hari ini dalam sebuah misi ilahi. Sebuah misi agar kita yang telah menerima Roh Kudus ini dapat menjadi saksi di mana pun kita berada serta memberitakan injil kepada semua orang. Di bagian akhir Matius 24, Yesus menyatakan bahwa sebelum tiba kesudahannya, “Injil Kerajaan Allah akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” Namun, Injil yang seperti apakah yang Tuhan Yesus ingin untuk kita beritakan? Paulus kepada jemaat di Efesus menyatakan bahwa sesungguhnya setiap orang Kristen dipanggil oleh Tuhan agar memiliki “kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera” di mana pun kita berada. Inilah tugas kita, untuk memberitakan Injil damai sejahtera, sebuah berita yang membawa perdamaian dengan segala aspeknya, baik perdamaian dengan Allah, dengan sesama, dan juga berdamai dengan diri sendiri.

Kita yang telah diperdamaikan ini, sudah seharusnya juga menjadi pembawa-pembawa damai, memberitakan Injil Damai Sejahtera di mana pun kita ditempatkan. Sebab Tuhan menyelamatkan kita bukan agar kita dapat menikmatinya sendirian, melainkan agar kita dapat meneruskan kabar baik itu kepada orang-orang yang belum mendengarnya. Keselamatan yang kita dapatkan bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah garis start  yang Tuhan berikan kepada kita untuk hidup menjalankan misi yang Ia berikan. Inilah yang menjadi tugas gereja, inilah yang menjadi tugas kita. Ada banyak pelayanan yang telah kita lakukan, ada banyak program-program yang gereja kerjakan. Namun, apakah gereja sudah memberikan dampak yang signifikan? Apakah kita sebagai gereja sudah benar-benar menjalankan misi dan amanat agung Allah?

Oleh: Bp. Nicholas Evan Setiawan, S.Th.

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *