“BAHAGIA, TIDAK DITEMUKAN DARI HAL DUNIAWI”

— No.: 26/6/XXV/2024 | Minggu, 30 Juni 2024| Bahan: Matius 5:3 —

Sebuah perenungan yang tidak mudah, pada saat mendapatkan tema kotbah ini. Tiap orang pasti ingin agar hidupnya bahagia. Tidak ada yang ingin menderita di dalam hidup ini. Upaya apapun akan dilakukan demi sebuah kebahagiaan dapat terwujud. Menariknya dari tema ini adalah bahwa Bahagia tidak ditemukan dari hal duniawi. Kita semua tinggal di dunia. Bagaimana mungkin kebahagiaan itu tidak dapat dicapai dari hal-hal duniawi? Kalau memang kebahagiaan yang dimaksud bukan berasal dari hal-hal duniawi, terus melalui apa dan model kebahagiaan apa yang dimaksud dalam tema ini.

Kitab Injil dalam Matius 5:3 Yesus berkata berbahagialah orang yang miskin….. Wouw sesuatu yang sangat kontradiksi. Orang miskin identik dengan kesusahan, kesulitan, penderitaan dan jauh dari kata “bahagia”. Namun Tuhan Yesus berkata berbahagialah orang yang miskin……Tentu ini bukan kebahagiaan yang selama ini  kita pahami dan sering kita jumpai di dunia ini. Kebahagiaan  di dunia ini  tidak pasti, mudah berubah oleh situasi dan kondisi yang tidak dapat kita kendalikan. Kebahagiaan tersebut adalah kebahagiaan semu. Jikalau kebahagiaan ini tidak ditemukan dari hal duniawi, berarti berasal dari rohani yang merupakan lawan dari duniawi.  Kebahagiaan ini dapat dirasakan oleh siapapun dan dalam kondisi hidup baik sedang mengalami kesulitan, pergumulan, permasalahan dan lain sebagainya. Kebahagiaan tersebut saya menyebutnya kebahagiaan sejati. Sejati adalah orisinil, genuine dan asli.

Kebahagiaan sejati tersebut  hanya dapat ditemukan dalam dunia Roh. Kebahagiaan ini merupakan kebahagiaan yang kekal, yang tidak ditentukan oleh materi yang fana.  Tuhan Yesus pun menyatakan bahwa orang miskin pun dapat berbahagia…..

Ada tiga kondisi yang membuat kita mengalami kebahagiaan sejati berdasarkan nats Matius 5:3:

1.Hidup yang mengalami kehadiran Tuhan.

Tuhan Yesus menyatakan berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah…. Menyatakan bahwa kebahagiaan juga menjadi hak bagi orang miskin. Yesus menjungkirbalikkan pandangan dunia yang menyatakan bahwa  orang miskin tak dapat/tak layak  hidup  berbahagia. LAI menjelaskan “ Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah”. Dari kata tersebut kita dapat membayangkan orang miskin yang mengalami kehadiran Tuhan. Kehadiran Tuhan membuat seseorang berbahagia. Pada waktu Tuhan Yesus bersama dengan Petrus dan Yohanes, Yesus berubah rupa di depan mereka, wajah-Nya seperti matahari dan pakaian-Nya putih bersinar seperti terang. Ini menyatakan ke Allah an Yesus. Maka Petrus berkata betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Kehadiran Tuhan membuat seseorang hidup bahagia. Daud berkata sekalipun berjalan dalam Lembah kekelaman, ia tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tidak takut bahaya, artinya merasa nyaman dan tenang.

2.Hidup yang berkenan kepada Tuhan.

Kunci kebahagiaan sejati adalah manakala seseorang berkenan di mata Tuhan. Saat Musa berbicara langsung muka dengan muka di hadapan Tuhan, Musa tidak mati. Hal tersebut karena Musa  berkenan di hati Tuhan. Perempuan yang berzinah dikenan Tuhan dengan diampuni dosa-dosanya. Ia adalah orang yang bersukacita. Zakheus pemungut cukai sangat berbahagia karena Yesus mau datang dan menginap di rumahnya. Mazmur 32:1-2 berbunyi: Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

3.Orang yang berbahagia adalah orang yang bergantung kepada Tuhan.

Kata miskin dalam terjemahan KJV adalah poor in spirit. Istilah “miskin” yang menunjuk pada orangnya yang menyadari dirinya miskin. Dalam bahasa Yunani adalah “ptokos”, yang artinya miskin atau melarat, berharap pada Tuhan dan yang tidak berarti dan tidak berguna. Mereka (Miskin di hadapan Allah)  menyadari bahwa mereka tidak dapat berbuat apa apa, tidak berdaya tanpa pertolongan Tuhan. Orang orang yang mengandalkan Tuhan adalah orang orang yang diberkati.

Selamat menikmati kebahagiaan sejati yang hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan. Selamat hari minggu, Tuhan Yesus memberkati.

Oleh Pdt. Yusak Hery Rudito

share

Recommended Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *